INTERAKSI.CO, Jakarta – Cuaca panas ekstrem yang melanda dunia kini terjadi di Arab Saudi. Bahkan di musim haji yang sedang berlangsung setidaknya ribuan orang meninggal di Mekkah saat suhu mencpai 51 derajat Celcius.
Dalam update AFP, Selasa (25/6/2024), jumlah kematian selama berlangsungnya haji tahun ini mencapai 1.301 orang. Data ini disampaikan oleh televisi pemerintah, mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahad Al-Jalajel.
Al-Jalajel mengatakan kematian tersebut disebabkan oleh para jemaah yang berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai. Jumlah kematian juga termasuk sejumlah orang lanjut usia dan mereka yang menderita penyakit kronis.
Meski begitu, Al-Jalajel mengatakan sekitar 83% dari kematian tersebut adalah orang-orang yang melakukan haji dengan prosedur tak resmi. Mereka tak mendapat tempat perlindungan seperti tenda tempat tinggal sementara yang memadai.
“Sangat disayangkan, jumlah kematian mencapai 1.301,” katanya dimuat Kantor Berita Resmi Saudi.
“Dengan 83% tidak memiliki izin untuk melakukan haji dan telah berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai,” tambahnya.
Meski ada banyak kematian, Arab Saudi mengkalim tidak gagal dalam menggelar haji tahun ini. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat senior yang membela manajemen haji kerajaan Teluk tersebut.
“Negara tidak gagal, tetapi ada kesalahan penilaian dari pihak orang-orang yang tidak menghargai risikonya,” kata pejabat tersebut.
Sebelumnya, jumlah korban tewas mencapai 1.126. Lebih dari setengahnya berasal dari Mesir.
Pejabat senior Saudi tersebut mengatakan pemerintah Arab Saudi telah mengonfirmasi 577 kematian selama dua hari tersibuk haji, yakni Sabtu, 22 Juni, ketika para peziarah berkumpul selama berjam-jam untuk salat di bawah terik matahari di Gunung Arafat, dan Minggu, 23 Juni, ketika mereka berpartisipasi dalam ritual lempar jumroh di Mina.
“Ini terjadi di tengah kondisi cuaca yang sulit dan suhu yang sangat ekstrem,” kata pejabat tersebut sambil mengakui bahwa angka 577 itu tidak lengkap dan tidak mencakup seluruh peserta haji.
Perlu diketahui Arab Saudi mencatat 1,8 juta jamaah haji ikut serta tahun ini, jumlah yang sama dengan tahun lalu. Sekitar 1,6 juta berasal dari luar negeri.
Sementara dari Indonesia ada sekitar 241.000 jemaah haji yang dijadwalkan berangkat ke Mekkah tahun ini, kuota terbesar yang pernah ada di negara ini. Menurut data Kementerian Agama (Kemenag) RI sebagian besar jemaah haji Indonesia yang meninggal tahun ini berusia di atas 50 tahun.