INTERAKSI.CO, Amerika Serikat – Harvard University kini menempatkan Bitcoin sejajar dengan saham-saham top dunia.
Laporan terbaru U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) mengungkap, pengelola dana abadi universitas, Harvard Management Company (HMC), memegang hampir USD 117 juta di iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock per akhir kuartal II 2025.
Kepemilikan ini setara 1,9 juta lembar saham, atau sekitar 8% dari total portofolio HMC senilai USD 1,4 miliar. Angka tersebut membuat Bitcoin berada di jajaran aset terbesar Harvard, bersanding dengan Microsoft, Amazon, dan Alphabet.
Menariknya, nilai Bitcoin yang dipegang Harvard kini melampaui investasi emas mereka di SPDR Gold Trust yang hanya sekitar USD 102 juta.
Baca juga: Trump Resmikan GENIUS Act: AS Kini Punya Payung Hukum untuk Stablecoin
Langkah ini menandai pergeseran strategi besar Harvard terhadap aset digital. Sejak 2018, universitas ini sudah bereksperimen di dunia kripto lewat pendanaan venture capital, ikut dalam penjualan token STX dari Blockstack, hingga kabar pembelian kripto langsung pada 2021.
Dengan memasukkan IBIT di laporan kuartalan resminya, Harvard secara terbuka mengakui Bitcoin sebagai aset arus utama—setara saham unggulan dan aset lindung nilai tradisional.
Meski laporan SEC hanya mencakup sekuritas yang terdaftar di AS, pesan yang tersampaikan jelas: Bitcoin bukan lagi eksperimen, melainkan bagian strategi investasi jangka panjang salah satu universitas paling berpengaruh di dunia.
Perubahan ini tak hanya memperkuat posisi Bitcoin di mata institusi keuangan global, tapi juga memberi sinyal bahwa adopsi aset digital di kalangan lembaga pendidikan elit sudah memasuki fase serius dan terukur.