INTERAKSI.CO, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dengan menyiapkan skema pembiayaan bagi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

Upaya ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No. 1 Tahun 1987 yang menempatkan koperasi dan UMKM dalam lingkup naungan Kadin, selain BUMN dan sektor swasta.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyampaikan bahwa koperasi menjadi perhatian khusus pihaknya.

“Sekitar sebulan lalu kami sudah menggelar Rakornas Koperasi dan menyiapkan skema pendanaan yang bisa mendukung Kopdes Merah Putih,” ujarnya usai menghadiri diskusi dengan Kemenko Perekonomian di Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Kasus Korupsi Laptop Chromebook 2019–2022

Meski demikian, Anindya menekankan bahwa pembiayaan tersebut juga bergantung pada kebijakan pemerintah. Ia optimistis, jika 80 ribu Kopdes dapat berjalan dengan baik dan memiliki model bisnis yang jelas, dampaknya bisa signifikan bagi perekonomian nasional.

Sementara itu, pemerintah menargetkan 15 ribu Kopdes Merah Putih dapat beroperasi penuh pada Agustus 2025. Target ini merupakan bagian dari rencana besar untuk mengaktifkan 80 ribu koperasi desa hingga November 2025.

Deputi Bidang Koordinasi Tata Niaga dan Distribusi Pangan Kemenko Perekonomian, Tatang Yuliono, menuturkan percepatan pendirian koperasi desa akan memanfaatkan data 20 ribu desa mandiri yang sudah diverifikasi Kemendes PDTT.

“Kami dorong Agustus 15 ribu Kopdes beroperasi, September 25 ribu, Oktober 25 ribu, dan November 15 ribu Kopdes,” jelas Tatang.

Melalui sinergi Kadin dan pemerintah, diharapkan koperasi desa dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Author