INTERAKSI.CO, Jakarta – Foto Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tengah bermain domino bersama Aziz Wellang, mantan tersangka kasus pembalakan liar, mendadak jadi sorotan publik.
Potret tersebut beredar luas di media sosial dan memunculkan beragam komentar, mulai dari kritik hingga tanda tanya soal integritas penegakan hukum.
Raja Juli tak tinggal diam. Ia menjelaskan bahwa pertemuan itu terjadi di Posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) pada 1 September lalu.
Ia hadir memenuhi undangan Abdul Kadir Karding, yang juga menjabat Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sekaligus Sekjen KKSS.
Baca juga: Kasus Korupsi Chromebook, Nadiem Makarim Terseret Meski Klaim Tak Terima Dana
Menurut Raja Juli, diskusi yang berlangsung sekitar dua jam sama sekali tidak membahas soal kasus pembalakan liar. Usai pertemuan, ia sempat diajak ikut bermain domino oleh para peserta di ruangan.
“Saya hanya ikut dua putaran, lalu pamit pulang. Tidak ada obrolan tentang perkara hukum,” jelasnya. Ia juga menegaskan tidak tahu bahwa salah satu rekan mainnya adalah Aziz Wellang.
Abdul Kadir Karding ikut memberikan penjelasan. Menurutnya, permainan domino sudah menjadi bagian dari budaya pertemuan KKSS. Ia mengakui memang mengajak Raja Juli bergabung setelah rapat selesai.
Karding juga menambahkan bahwa status hukum Aziz sudah berubah: melalui putusan praperadilan, Aziz tidak lagi berstatus tersangka, dan KLHK telah mengeluarkan SP3 pada Februari 2025.
Meski begitu, kritik tetap datang. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menilai pertemuan itu bisa menimbulkan kesan buruk.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, bahkan menantang Raja Juli untuk membuktikan komitmennya dengan memerintahkan penyidik Gakkum KLHK membuka penyidikan baru atas kasus Aziz.
Raja Juli menegaskan dirinya tetap konsisten menindak tegas pelanggaran hukum di sektor kehutanan.
“Tidak ada kompromi terhadap praktik ilegal, siapa pun pelakunya,” ujarnya.
Kasus ini menjadi pengingat betapa sensitifnya gestur pejabat publik di mata masyarakat. Sekadar permainan sederhana pun bisa menimbulkan tafsir luas ketika berkaitan dengan figur yang pernah bersinggungan dengan hukum.