INTERAKSI.CO, Lampung – Kisah memilukan datang dari Bandar Lampung. Seorang siswi SMP Negeri 13 bernama Gina Dwi Sartika, berusia 16 tahun, terpaksa berhenti sekolah setelah menjadi korban bullying dari teman-temannya.

Alasan ejekannya pun menyayat hati, karena pekerjaan orang tuanya sebagai pemulung.

Gina tinggal di rumah kontrakan sederhana di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, bersama ibunya, Misna Megawati, yang sehari-hari mencari barang bekas untuk dijual.

Baca juga: Soto Banjar hingga Kopi Gayo, Jamuan Diplomasi untuk Presiden Afrika Selatan

“Saya sering dibully, mereka hina orang tua saya pemulung, tukang rongsokan. Akhirnya saya dikeluarkan waktu kelas VIII,” tutur Gina lirih.

Kini, Gina membantu ibunya memulung demi bisa makan. Penghasilannya tak seberapa, sekitar Rp600 ribu per bulan, dengan separuhnya habis untuk membayar kontrakan. “Kadang tiga hari kami nggak makan,” ucap Misna sambil menahan tangis.

Meski begitu, Gina masih menyimpan harapan untuk kembali bersekolah. “Saya masih mau sekolah lagi kalau ada yang bantu,” katanya.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Gosip Terupdate (@rumpi_gosip)

Pihak sekolah membantah telah mengeluarkan Gina. Abdul Rohman, Wakil Kepala SMPN 13 Bandar Lampung, menjelaskan bahwa Gina diarahkan mengikuti Program Kejar Paket B (PKBM) agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.

“Saya berharap dia mau ikut PKBM supaya bisa terus belajar. Sekolah kami punya program anti-bullying,” ujarnya.

Kisah Gina menjadi potret nyata perjuangan anak miskin untuk tetap bersekolah di tengah kerasnya kehidupan dan lingkungan yang belum sepenuhnya ramah.

Author