INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) meminta pertanggungjawaban perusahaan semen atas insiden ambruknya jembatan penghubung antarprovinsi di Desa Busui, Kecamatan Baru Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Jembatan yang menghubungkan Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan ini ambruk pada Kamis (16/1/2025) setelah tertabrak truk kapsul pengangkut semen.

Kepala BBPJN, Hendro Satrio Kamaluddin, menjelaskan bahwa jembatan ini merupakan akses vital bagi masyarakat untuk mengangkut hasil perkebunan. Dibangun sejak 1988, jembatan ini sudah berusia 37 tahun dan menjadi jalur utama transportasi antarprovinsi.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut, rangka jembatan mengalami kerusakan parah dan tidak bisa diperbaiki, sehingga harus dibangun ulang.
@redaksi.interaksi🚧 Jembatan Runtuh, Jalur Nasional Kalsel-Kaltim Lumpuh 🚚 Sebuah jembatan di Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kaltim, runtuh setelah dilintasi truk bermuatan semen. Kejadian ini menyebabkan akses jalan nasional yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur terputus sejak dini hari tadi (16/1/2025). 🚦 Arus Lalu Lintas Dialihkan: ➡ Batu Kajang ke Komam via TMJ, keluar di Gunung Raja. ➡ Alternatif lain: Grogot menuju Kotabaru & Tanah Bumbu (jalur lebih jauh). Penyebab runtuhnya jembatan masih dalam penyelidikan. Semoga perbaikan segera dilakukan agar akses bisa kembali normal. 🙏♬ suara asli – interaksidotco
Rencana Pembangunan Ulang
Menurut Hendro, pembangunan ulang akan menggunakan konsep rangka baja dengan bentang panjang lebih besar. Sebelumnya, panjang jembatan adalah 36 meter, tetapi akan diperpanjang menjadi 42 meter untuk meningkatkan kapasitas dan ketahanannya.
“Seluruh biaya pembangunan ulang akan ditanggung oleh perusahaan pengolahan semen sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden ini,” jelas Hendro.
Baca juga: Jembatan Runtuh, Ruas Jalan Nasional Kalsel-Kaltim Lumpuh
Sembari menunggu proses pembangunan ulang, BBPJN bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser telah menyiapkan jalan alternatif untuk menjaga kelancaran mobilitas masyarakat.
Pengalihan arus lalu lintas juga telah dilakukan sebagai langkah darurat untuk mengatasi dampak ambruknya jembatan.
Hendro menegaskan bahwa pembangunan ulang akan dilakukan secepat mungkin agar aktivitas masyarakat kembali normal.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap kendaraan berat yang melintas di infrastruktur publik, terutama jembatan yang sudah berusia tua.
Pembangunan ulang jembatan ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi konektivitas antarprovinsi di wilayah tersebut.