INTERAKSI.CO, Banjarbaru – Di sela lawatannya ke Kalimantan Selatan pada event Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menyempatkan berkunjung ke beberapa situs bersejarah dan museum di Banua.

Salah satu yang menarik perhatiannya adalah Museum Lambung Mangkurat. Fadli Zon melihat potensi sangat besar yang dimiliki Museum Lambung Mangkurat. Ia menekankan pentingnya tata pamer museum agar mampu menarik minat generasi muda. 

“Kita berharap Museum Lambung Mangkurat, karena ini museum provinsi, tata pamernya ditingkatkan, sehingga bisa menarik generasi muda,” ucap Fadli Zon kepada sejumlah wartawan usai sambutan di acara puncak HPN 2025.

Fadli Zon
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon saat diwawancarai seusai sambutan di HPN Kalsel 2025. Foto: Interaksi/Mohammad Rizky Rezaldi

Menurutnya, museum tidak hanya sekadar tempat menyimpan artefak masa lalu, tetapi juga harus mampu menyajikan sejarah dengan cara yang lebih interaktif. Ia mencontohkan penggunaan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI) seperti yang telah diterapkan di Museum Nasional Indonesia.

“Jadi dengan datang ke museum, kita tahu Kalimantan Selatan dalam perjalanan sejarah, budaya dan peradabannya dari masa prasejarah hingga sekarang hanya dalam waktu 1-2 jam” tuturnya.

Baca juga: Fadli Zon di HPN 2025: Pers Harus Mendidik, Bukan Hanya Mengabarkan

Selain museum, Menteri Kebudayaan juga menyoroti perkembangan kultur pop di Kalimantan Selatan, termasuk film, musik, seni pertunjukan, dan seni rupa. Ia juga menyempatkan diri bertemu dengan seniman Kalsel, Misbach Tamrin.

Dalam kesempatan ini, ia mengungkapkan harapannya agar Pemerintah Kalsel lebih mendukung dunia seni dan memberikan ruang yang lebih luas bagi para seniman lokal.

“Kalimantan Selatan ini cukup potensial, dan secara sumber daya alam cukup kuat. Tinggal budayanya ini menjadi bagian dari kekayaan provinsi ini,” pungkasnya.

Editor: Puja Mandela

Author