INTERAKSI.CO, Batulicin — Menanggapi keluhan masyarakat terkait kondisi infrastruktur yang semakin mengkhawatirkan, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Tanah Bumbu dari Daerah Pemilihan (Dapil) III melakukan , Senin (5/5/2025).

Fokus utama kunjungan tersebut adalah mengevaluasi kerusakan jalan yang telah lama dikeluhkan warga karena menghambat aktivitas harian, khususnya di sektor pertanian dan konektivitas antar desa.

Kondisi ini dinilai memerlukan respons cepat agar tidak berdampak lebih buruk terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

Kegiatan dimulai sekitar pukul 10.00 Wita dengan pertemuan bersama warga dan tokoh masyarakat setempat di kediaman salah satu anggota DPRD Tanah Bumbu, Hj. Ernawati.

Dalam pertemuan tersebut, warga secara langsung menyampaikan berbagai keluhan, terutama mengenai rusaknya jalan penghubung dan jalan usaha tani.

Menanggapi hal tersebut, Hj. Ernawati menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi infrastruktur yang ada. Ia menegaskan pentingnya kehadiran wakil rakyat secara langsung di tengah masyarakat guna mendengar aspirasi dan mencari solusi bersama.

“Kerusakan jalan akibat abrasi dan minimnya akses usaha tani sudah sangat mengganggu kehidupan masyarakat. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan dan perekonomian warga. Harus segera ada tindakan konkret,” tegas Hj. Ernawati.

Baca juga: Anggota DPRD Tanah Bumbu Hadiri Pembukaan Pesona Budaya Mappanre Ri Tasi’e di Pagatan

Dalam peninjauan tersebut, terdapat dua titik prioritas yang menjadi sorotan utama, yaitu Jalan Lama Satui Barat–Satui Timur dan jalan usaha tani di wilayah Satui. Keduanya memegang peran vital dalam mendukung aktivitas masyarakat, namun kini dalam kondisi memprihatinkan dan membutuhkan penanganan segera.

Jalan Lama Satui Barat–Satui Timur mengalami kerusakan parah akibat abrasi dan longsor. Kondisi ini tidak hanya membahayakan pengguna jalan, tetapi juga memutus akses antar desa serta menghambat distribusi barang dan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.

Sementara itu, jalan usaha tani yang digunakan petani untuk mengangkut hasil panen pun mengalami kerusakan berat. Jalan berlubang dan licin membuat kendaraan sulit melintas, sehingga pengangkutan hasil pertanian menjadi lambat dan biaya logistik meningkat.

Kehadiran anggota DPRD di lapangan disambut baik oleh masyarakat. Mereka berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah konkret dan berkelanjutan dalam menangani persoalan ini, tidak sekadar memberikan perbaikan sementara.

Kunjungan ini menjadi bentuk nyata komitmen DPRD Tanah Bumbu dalam mendorong pemerataan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan. Selain sebagai tanggung jawab moral, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program perbaikan infrastruktur melalui kerja sama lintas sektor demi kesejahteraan masyarakat.

Author