INTERAKSI.CO, Barito Kuala – Kabupaten Barito Kuala menjadi tuan rumah pelaksanaan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) ke-XXII tahun 2025.
Panitia ASKS mulai menerima karya dari penulis dan sastrawan mulai 23 Juni sampai 11 Agustus 2025.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ASKS bakal diramaikan oleh para penulis dan sastrawan dari berbagai kabupaten dan kota di Kalsel dan luar daerah yang datang untuk saling berbagi karya dan pengalaman.
Event tersebut mengusung tema Satu Sastra Membuih di Ulek Barito. Tema tersebut sarat makna. Satu Sastra menyiratkan semangat persatuan para sastrawan se-Kalimantan Selatan.
Kata SATU juga punya makna khusus. Itu merupakan akronim dari visi Pemerintah Kabupaten Barito Kuala: Sejahtera, Agamis, Terpadu, dan Unggul.
Sementara itu, kata Membuih melambangkan harapan-harapan akan lahirnya karya-karya baru dari sastrawan muda maupun senior. Buih yang putih jadi simbol kejujuran dalam berkarya, di tengah arus digital yang seringkali mengikis orisinalitas.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin Tegaskan Komitmen Perangi Praktik Gratifikasi dan Korupsi
Baca juga: KPK Periksa Ustaz Khalid Basalamah Terkait Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus
Lalu, istilah Ulek diambil dari bahasa Bakumpai, yang berarti pusaran air, dan “Barito” merujuk langsung pada lokasi pelaksanaan acara tahun ini, yakni di sepanjang aliran Sungai Barito yang menjadi ikon Kabupaten Barito Kuala.
ASKS 2025 akan memperlombakan sejumlah kategori, antara lain lomba penulisan cerpen dan manuskrip puisi, masing-masing dengan total hadiah sebesar Rp14 juta.
Tak hanya lomba, panitia juga membuka pendaftaran karya untuk dua antologi, Antologi Puisi Berbahasa Bakumpai dan Antologi Puisi Penyair Kalimantan Selatan.
Periode penerimaan karya dibuka mulai 23 Juni hingga 11 Agustus 2025. Informasi lengkap terkait juknis lomba maupun ketentuan antologi puisi dapat diakses melalui pranala resmi panitia di https://heylink.me/AsksBaritoKuala2025.
 ke-XXII tahun 2025.){kind=link}