INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Polres Tarakan, Kalimantan Utara, dilaporkan mengalami serangan dari sekelompok oknum TNI pada Senin malam, 25 Februari 2025, sekitar pukul 23.00 WITA. Insiden ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan tanda tanya besar.
Menurut laporan, sekitar 10 orang yang diduga anggota TNI tiba di Polres Tarakan menggunakan sebuah truk. Tanpa banyak bicara, mereka turun di depan kantor polisi dan langsung masuk ke dalam kompleks dengan membawa senjata berupa kayu, batu, dan besi.
Para pelaku kemudian menyerang anggota polisi yang bertugas di pos penjagaan dan melakukan perusakan fasilitas.
Kronologi dan Respons Militer
Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) VI/Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto, membenarkan bahwa insiden ini melibatkan sejumlah oknum prajurit TNI dan anggota Polres Tarakan. Ia menegaskan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden ini secara mendalam.
“Kami sudah menerima laporan terkait bentrokan di Polres Tarakan. Saat ini, para oknum yang terlibat telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kristiyanto.
Pihak militer juga telah berkoordinasi dengan Polres Tarakan untuk menyelesaikan insiden ini dan memastikan bahwa pelaku akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Siapa pun yang terlibat akan menghadapi konsekuensi hukum. Kami tidak akan mentoleransi tindakan anarkis,” tegasnya.
Baca juga: Mendagri Terbitkan Surat Efisiensi Anggaran, Bang Dhin: Tindaklanjuti dengan Cermat
Hingga saat ini, motif di balik penyerangan tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Namun, Kristiyanto mengisyaratkan bahwa kejadian ini kemungkinan berakar dari kesalahpahaman lama antara kedua institusi.
“Belum bisa dipastikan penyebabnya, tapi kemungkinan ada kaitannya dengan konflik atau kesalahpahaman yang sudah terjadi sebelumnya,” jelasnya.
Untuk mengungkap kejadian ini secara lebih jelas, rekaman CCTV di dalam Polres Tarakan dan video amatir dari masyarakat yang merekam insiden tersebut telah dikumpulkan sebagai barang bukti dalam proses penyelidikan.
Bukan Kasus Pertama
Kasus bentrokan antara oknum TNI dan Polri bukanlah hal baru. Sebelumnya, pada 14 April 2023, markas polisi di Makassar juga pernah diserang oleh oknum TNI akibat kesalahpahaman antar anggota.

Ketegangan semacam ini sering kali dipicu oleh gesekan dalam tugas sehari-hari atau perbedaan persepsi dalam menjalankan kewajiban masing-masing institusi.
Meskipun demikian, insiden seperti ini harus segera diselesaikan agar tidak merusak hubungan antara dua institusi negara yang seharusnya bekerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Penyelidikan atas kasus Polres Tarakan masih berlangsung, dan publik menunggu kepastian mengenai motif sebenarnya di balik penyerangan ini.