INTERAKSI.CO, Jakarta – Belakangan ini, makin banyak band lokal yang mulai buka-bukaan soal riders mereka.

Fenomena ini mencuat setelah muncul isu beberapa band baru dianggap terlalu ribet dalam permintaan riders-nya, bikin pusing promotor.

Isu ini pertama kali disorot oleh Ari Lasso yang sempat menyindir band-band baru dengan permintaan riders yang dianggap kelewat aneh. Nah, biar tidak penasaran, berikut deretan band-band top yang justru dikenal tidak ribet soal riders.

Baca juga: MK Bingung Sengketa Royalti Musik, Saldi Isra: Kami Masih Gelap

Efek Rumah Kaca

Efek Rumah Kaca memilih tetap sederhana soal riders. Vokalisnya, Cholil Mahmud, menjelaskan kalau mereka selalu berusaha tidak merepotkan penyelenggara.

“Kita berusaha gak merepotkan. Gak tahu, kan orang lain yang nerima ya (orang lain yang menilai). Kita berusaha gak merepotkan, berusaha gak aneh-aneh,” jelas Cholil, Rabu (9/7/2025).

Untuk makanan, mereka biasanya hanya meminta air mineral, buah, dan camilan ringan.
“Kalau gak ada jajanan pasar, ya paling dibeliin wafer atau chips gitu ya,” tambahnya.

Mereka juga kadang dikasih makan berat seperti nasi kotak. Tapi setelah manggung, mereka biasanya butuh minuman manis.

“Dulu karbonasi, tapi sekarang udah enggak. Jadi paling air kelapa atau teh,” lanjut Cholil.

Padi Reborn

Gitaris Padi Reborn, Piyu, menyebut riders mereka sesimpel nasi bungkus. Filosofinya? Karena mereka memulai karier dari bawah.

“Kita naik kereta ekonomi dari Surabaya ke Jakarta, sudah biasa makan nasi bungkus. Apalagi sekarang, menjelang 20 tahun lebih kami bermusik, kami benar-benar menjaga makanan,” ungkapnya, Kamis (10/7/2025).

Riders mereka biasanya cuma berisi buah, makanan rebus, air mineral, tisu, dan kebutuhan standar lainnya.

Soal kendaraan, mereka juga tidak minta macam-macam. Lebih penting justru properti di atas panggung.

“Saya biasanya minta pyro, kembang api buat di gitar. Jadi pas lagu Sobat, pasti keluar kembang api. Saya satu-satunya gitaris di Indonesia yang pakai kembang api, so far,” kata Piyu.

The Changcuters

Energi The Changcuters di panggung selalu maksimal. Tapi urusan riders, mereka tetap sederhana. Bassist sekaligus manajer mereka, Dipa, bilang bahwa riders lebih untuk mengukur keseriusan promotor.

“Sejak awal, kita gak pernah minta berlebihan. Yang paling wajib cuma pisang, itu harus ada di ruang tunggu,” ujarnya.

Mereka juga pernah membagikan isi riders-nya di Instagram. Isinya? Buah-buahan, minuman manis, jajanan pasar, sampai makanan ringan.

Ungu

Urusan riders, band Ungu juga tidak terlalu neko-neko. Bassis mereka, Makki, cuma punya satu permintaan utama: smoking area.

“Kalau Ungu sederhana, yang penting smoking area. Titik,” ujarnya tegas.

Makki bahkan bilang kalau gak dikasih apa-apa pun gak masalah, asal ada tempat buat ngerokok.

“(Buah) gak juga sih, kalau gak dikasih apa-apa juga gak apa-apa. Yang penting bisa merokok ya,” tambahnya.

Sheila On 7

Band asal Jogja ini juga santai banget soal riders. Adam, bassis Sheila On 7, bilang mereka hanya butuh hal-hal dasar yang menunjang kelancaran acara.

“Ya harus ada panggung, sound system, tempat menginap, transport. Semua hal yang mendukung kelancaran event, khususnya kenyamanan semua pihak,” kata Adam di Kemang.

Soal makanan, mereka cukup puas dengan camilan ringan di belakang panggung.

Rupanya, banyak band senior Indonesia tetap menjaga kerendahan hati lewat riders yang tidak neko-neko. Mereka tahu yang paling penting adalah performa di atas panggung, bukan makanan di ruang tunggu. Jadi, buat band-band baru, mungkin bisa belajar dari mereka: simpel itu keren.

Author