INTERAKSI.CO, Jakarta – Band tribut The Beatles asal Jakarta, G-Pluck, menggelar konser megah bertajuk “Waktu Indonesia Tribut (WIT): Tribute to The Beatles Across The Universe, Across The Generation”.

Seketika Jakarta International Velodrome berubah menjadi lautan nostalgia pada Sabtu malam (5/7/2025).

Selama tiga jam penuh, kuartet G-Pluck yang digawangi Awan Garnida (Paul McCartney), Gilang Pramudya (John Lennon), Fery Gustian (George Harrison), dan Riza Bachri (Ringo Starr) berhasil menghipnotis ribuan Beatlemania.

Penampilan mereka tampil autentik, teatrikal, dan penuh kejutan lintas era, menghadirkan pengalaman nostalgia yang kuat di tengah stadion yang penuh sesak.

Baca juga: Oasis Comeback! Konser di Cardiff Jadi Pembuka Tur Dunia 2025

Konser dimulai tepat pukul 20.00 WIB. G-Pluck langsung menghantam penonton dengan deretan lagu dari era awal The Beatles (1962–1964).

Lagu-lagu klasik seperti “I Want to Hold Your Hand”, “She Loves You”, “Love Me Do”, “If I Fell”, hingga “Ticket to Ride” mengalun sempurna, membawa para penonton menembus ruang dan waktu.

“Setiap era The Beatles punya cerita dan kenangan tersendiri bagi para penggemar. Atmosfer itulah yang ingin kami bangun,” ujar Awan Garnida, bassis sekaligus motor G-Pluck.

Setelah membawakan “Twist and Shout” sebagai penanda akhir era awal, para personel naik ke panggung dengan kostum era psikedelik (1965–1967).

G-Pluck
Penampilan grup G-Pluck pada konser “Waktu Indonesia Tribut (WIT): Tribute to The Beatles Across The Universe, Across The Generation” di Jakarta International Velodrome Stadium, Sabtu (5/7/2025) malam. Foto: Pamela Sakina

Atmosfer berubah penuh warna ketika lagu-lagu seperti “Sgt. Pepper Reprise”, “Strawberry Fields Forever”, “Penny Lane”, dan “Yellow Submarine” dilantunkan.

Dua lagu yang menjadi “lagu kebangsaan” para Beatlemania, yakni “All You Need Is Love” dan “Hey Jude”, menghadirkan momen magis. Ribuan penonton larut dalam paduan suara massal, diiringi tata cahaya yang memukau dari tim produksi konser.

“Konser ini hasil kerja keras berbulan-bulan dari tim kami. Kami ingin menciptakan pengalaman yang benar-benar hidup bagi semua penonton,” ungkap Awan.

Di penghujung malam, G-Pluck membawakan deretan lagu dari era terakhir The Beatles (1968–1970) seperti “Revolution”, “Because”, “Golden Slumbers–Carry That Weight–The End”, hingga dua nomor emosional, “Free as a Bird” dan “Now and Then”, sebelum akhirnya menutup konser dengan “Hello Goodbye”.

Atmosfer emosional tercipta, mengingatkan semua yang hadir bahwa meskipun The Beatles telah lama bubar, semangat dan musik mereka tetap hidup—terutama malam itu, lewat G-Pluck.

Author