INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Obat GERD menjadi solusi utama bagi penderita penyakit asam lambung kronis, yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan atau dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD).

Kondisi ini memicu berbagai gejala yang cukup mengganggu, seperti nyeri dada, rasa panas seperti terbakar (heartburn), dan rasa pahit di mulut akibat regurgitasi asam lambung.

Menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, jika tidak ditangani dengan benar, GERD bisa menyebabkan komplikasi serius seperti luka di kerongkongan hingga gangguan paru-paru. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangat diperlukan.

Kombinasi Obat dan Gaya Hidup

Prof. Ari menjelaskan bahwa pengobatan GERD harus mencakup dua hal utama, yaitu perubahan gaya hidup dan konsumsi obat yang tepat.

“Prinsip utama mengobati pasien GERD adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi,” kata Prof. Ari.

Tiga Jenis Obat GERD yang Umum Digunakan

Berikut tiga jenis obat yang sering diresepkan untuk mengatasi GERD beserta cara konsumsinya agar hasilnya maksimal:

1. Antasida

  • Obat ini bekerja dengan menetralkan asam lambung.
  • Efeknya cepat, cocok untuk meredakan nyeri ulu hati.
  • Bisa dibeli bebas di apotek tanpa resep dokter.
  • Efeknya sementara dan digunakan saat gejala muncul

2. Penghambat Reseptor H2 (H2 Blocker)

Contohnya: ranitidin, famotidin, nizatidin, dan simetidin.

  • Mengurangi produksi asam lambung.
  • Efektif untuk gejala yang muncul malam hari atau menjelang tidur.

3. Penghambat Pompa Proton (PPI)

Jenis: omeprazol, lansoprazol, esomeprazol, rabeprazol, pantoprazol.

  • Merupakan golongan obat paling kuat untuk GERD kronis.
  • Umumnya digunakan dalam jangka menengah hingga panjang.

“Obat-obat yang menekan produksi asam lambung, atau dikenal sebagai anti sekresi asam lambung, adalah pilihan utama. PPI merupakan terapi paling kuat dan digunakan dalam jangka waktu tertentu sesuai kondisi pasien,” terang Prof. Ari.

Aturan Konsumsi Agar Efektif

Agar pengobatan efektif, pasien harus mengikuti aturan konsumsi obat sesuai anjuran:

  • Antasida: diminum saat gejala muncul, sekitar 1–2 jam setelah makan.
  • H2 Blocker: dikonsumsi 30–60 menit sebelum makan atau sebelum tidur.
  • PPI: diminum pagi hari sebelum sarapan, tidak lebih dari 8 minggu tanpa pengawasan dokter.

Mengonsumsi obat sesuai durasi dan aturan yang dianjurkan sangat penting agar GERD benar-benar tuntas dan tidak mudah kambuh kembali.

Dukungan Gaya Hidup Sehat

Selain obat, perubahan gaya hidup juga sangat membantu mempercepat pemulihan. Prof. Ari menyarankan agar pasien:

  • Tidak langsung tidur setelah makan, beri jeda minimal 2 jam.
  • Menghindari makanan pemicu seperti makanan asam, pedas, cokelat, kopi, dan soda.
  • Menurunkan berat badan jika berlebih, dan mengelola stres dengan baik.

“Pasien GERD bisa sembuh jika menghindari faktor pencetus dan mengonsumsi obat-obatan sampai tuntas sesuai petunjuk dokter,” pungkas Prof. Ari.

Author