INTERAKSI.CO, Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen di tahun ini. Sedangkan, tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi mencapai 5,1 persen.

Diketahui, proyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024 yang menetapkan ekonomi 2024 tumbuh sebesar 5,2 persen. Sedangkan, Asumsi Makro dalam RAPBN 2025 ekonomi Indonesia tumbuh di rentang 5,1 persen hingga 5,5 persen.

“Bank Indonesia menyambut baik hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia dalam laporan Article IV Consultation tahun 2024 yang dirilis kemarin (7/8),” kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Dewan Direktur IMF menyampaikan apresiasi mengenai langkah-langkah kebijakan yang telah ditempuh oleh otoritas Indonesia. Apresiasi tersebut terutama disampaikan terkait beberapa poin penting.

Pertama, komitmen Indonesia terhadap disiplin fiskal. Kedua, penurunan inflasi sesuai dengan kisaran target yang telah ditetapkan dan kebijakan moneter yang memerhatikan perkembangan data (data dependent), upaya pendalaman pasar dan upaya penguatan efektivitas transmisi kebijakan moneter.

Ketiga, upaya penguatan kerangka kebijakan makroprudensial. Keempat, agenda pertumbuhan menuju status negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045. Kelima, komitmen untuk mencapai target zero-emission pada 2060 dan langkah-langkah yang diambil untuk membatasi emisi gas rumah kaca dan deforestasi.

Catatan IMF

Dalam laporan tersebut, IMF memberikan sejumlah catatan yang perlu diwaspadai pemerintah Indonesia. Misalnya volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama, dan spillover akibat kondisi high-for-longer pada keuangan global.

IMF memberikan rekomendasi untuk mempertahankan kehati-hatian kebijakan fiskal, mengapresiasi stance kebijakan moneter Indonesia.

Selain itu, pemerintah diminta melanjutkan reformasi untuk melindungi ketahanan sektor keuangan dan mendukung pendalaman pasar keuangan, serta menjembatani kesenjangan struktural untuk mencapai potensi pertumbuhan yang lebih tinggi.

Author