INTERAKSI.CO, Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan Indonesia menempati peringkat ke-7 dunia dalam daftar negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar pada 2025 berdasarkan metode Purchasing Power Parity (PPP).
Indonesia unggul atas negara-negara maju seperti Prancis dan Inggris. Proyeksi ini berasal dari data yang diolah dari situs resmi IMF mengenai peringkat terbaru negara-negara dengan PDB terbesar berdasarkan PPP.
Dengan PDB PPP mencapai USD 4,98 triliun, Indonesia menjadi ekonomi terbesar kedua di ASEAN dan berperan sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi global.
IMF menekankan pentingnya penggunaan metode PPP untuk menilai potensi pasar domestik, terutama dalam konteks investasi dan kebijakan pembangunan.
Stabilnya pertumbuhan ekonomi nasional, yang ditopang oleh kuatnya konsumsi dalam negeri, reformasi struktural, serta percepatan transformasi digital, mendorong peningkatan daya beli masyarakat.
Secara sederhana, PPP menunjukkan seberapa banyak barang dan jasa yang dapat dibeli dengan satu unit mata uang di masing-masing negara. Metode ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang daya beli masyarakat dan ukuran ekonomi domestik dibandingkan metode nominal.
Baca juga: Indonesia Bakal Tambah Impor dari AS Rp318 Triliun, Industri Dalam Negeri Terancam?
Peringkat PDB Terbesar Dunia 2025 (PPP) versi IMF:
1. Tiongkok – USD 39,44 triliun
2. Amerika Serikat – USD 30,34 triliun
3. India – USD 17,36 triliun
4. Rusia – USD 7,13 triliun
5. Jepang – USD 6,77 triliun
6. Jerman – USD 6,17 triliun
7. Indonesia – USD 4,98 triliun
8. Brasil – USD 4,89 triliun
9. Prancis – USD 4,49 triliun
10. Inggris – USD 4,42 triliun
Berbeda dengan metode nominal yang kerap digunakan dalam pemberitaan umum, PDB versi PPP dianggap lebih mencerminkan kekuatan ekonomi riil, terutama di negara berkembang. PPP juga memperhitungkan perbedaan harga antarnegara.
Sebagai contoh, harga makanan atau jasa di Jakarta jauh lebih murah dibandingkan di New York, sehingga nilai rupiah secara domestik memiliki daya beli lebih tinggi.
Asia Semakin Dominan
Data ini menyoroti dominasi negara-negara Asia dalam jajaran 10 besar ekonomi dunia versi PPP. Tiongkok, India, Indonesia, dan Jepang terus menunjukkan kekuatan ekonominya. Tren ini menandai pergeseran geopolitik dan ekonomi global ke arah Timur.
Namun, dominasi tersebut juga menggarisbawahi ketimpangan struktural. Negara-negara berpopulasi besar seperti Nigeria, Pakistan, dan Bangladesh belum masuk ke daftar ini meskipun memiliki potensi ekonomi yang besar di masa depan.
Dengan mempertahankan posisi ketujuh secara global berdasarkan PPP, Indonesia membuktikan daya tahannya dan menunjukkan potensi jangka panjang sebagai kekuatan ekonomi baru.
Namun, pencapaian ini sekaligus menjadi pengingat bagi para pembuat kebijakan untuk terus memperkuat fondasi ekonomi domestik agar pertumbuhan ini tidak hanya besar secara statistik, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.