INTERAKSI.CO, Jakarta – Di tengah meningkatnya literasi digital dan penerapan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), masyarakat Indonesia kini semakin menaruh perhatian tinggi terhadap aspek keamanan dan keandalan dalam memilih layanan perbankan digital.
Hal ini terungkap dalam hasil riset terbaru yang dirilis oleh perusahaan riset pasar global, Ipsos Indonesia, bertajuk “Perilaku dan Kepuasan Konsumen terhadap Bank Digital di Indonesia”.
Menurut Executive Director Ipsos Indonesia, Andi Sukma, aspek kepercayaan publik kini menjadi fondasi utama dalam menentukan pilihan produk perbankan digital.
“Keamanan data pribadi dan dana nasabah kini menjadi pertimbangan utama. Institusi perbankan dituntut untuk menjamin transaksi yang aman dan andal,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (17/6/2025).
Andi menambahkan, pengalaman penggunaan yang konsisten, intuitif, dan bebas gangguan menjadi elemen penting dalam membangun loyalitas terhadap aplikasi bank digital.
Baca juga: OJK Targetkan 3–5 Bank Syariah Baru Saingi BSI
Riset Ipsos menunjukkan bahwa mayoritas pengguna aktif bank digital berasal dari Gen Z dan Milenial, khususnya kelompok usia 18–44 tahun.
Kelompok demografis ini lebih memilih aplikasi yang cepat, mudah digunakan, dan terintegrasi dengan layanan digital lain yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam survei terhadap preferensi pengguna terhadap beberapa bank digital terpopuler di Indonesia, SeaBank berhasil meraih posisi teratas di berbagai kategori:
-
Performa lancar dan aman:
SeaBank (44%), Bank Jago (34%), Bank Neo (26%), Superbank (14%), AlloBank (14%). -
Antarmuka (user interface) paling mudah digunakan:
SeaBank (43%), Bank Jago (34%), Bank Neo (24%), Superbank (20%), AlloBank (13%). -
Konektivitas dengan ekosistem digital:
SeaBank (43%), Bank Jago (35%), Neobank (28%), AlloBank (16%), Superbank (11%).
Andi berharap hasil survei ini dapat menjadi acuan dalam pengembangan industri keuangan digital di Indonesia.
“Inovasi berkelanjutan, kemudahan akses, serta pengalaman pengguna yang baik akan menjadi fondasi utama dalam mendorong pertumbuhan bank digital ke depan,” tegasnya.
Dengan tingkat persaingan yang semakin ketat, institusi perbankan digital dituntut untuk tidak hanya fokus pada fitur, tetapi juga memastikan keamanan, integrasi layanan, dan pengalaman pengguna yang optimal.