INTERAKSI.CO, Jakarta – Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, berubah menjadi lautan manusia pada Sabtu malam saat konser Dewa 19 All Stars 2.0 digelar.
Ribuan Baladewa dan Baladewi tumpah ruah memenuhi tribun hingga lapangan, menciptakan atmosfer yang begitu megah.
Konser dibuka penuh energi oleh Virzha lewat Perempuan Paling Cantik di Negeriku Indonesia, disusul Ello yang tampil dengan Cukup Siti Nurbaya. Suasana nostalgia makin terasa ketika Ello melantunkan Aku di Sini Untukmu, diiringi solo keytar dari Ahmad Dhani.
Tak berhenti di situ, Virzha menggetarkan stadion dengan Risalah Hati, lalu Ari Lasso menghadirkan euforia lewat Aku Milikmu. Giliran Ahmad Dhani sendiri membuat penonton larut dalam Sedang Ingin Bercinta.
Baca juga: Ramai-Ramai Mundur, Puluhan Musisi Tinggalkan Pestapora 2025
Momen istimewa terjadi saat musisi internasional naik ke panggung. Eric Martin (Mr. Big) menyapa hangat penonton, lalu memperkenalkan Nuno Bettencourt dan Billy Sheehan.
Mereka membawakan Tinted Sixties Mind hingga tembang legendaris To Be With You yang disambut sing-along ribuan penonton.
Tak kalah seru, Dino Jelusick ikut bergabung lewat Pangeran Cinta serta Arjuna versi Inggris. Virzha kembali mencuri perhatian lewat Pupus yang ia dedikasikan untuk cinta yang tak berbalas.
“Kalau suasana seperti ini, Dewa nggak pengen pulang rasanya,” ucap Virzha sebelum membawakan Dewi.
Ketika hujan turun, suasana justru semakin syahdu. Ari Lasso mengajak penonton menyalakan flashlight ponsel saat Kangen bergema.
Dengan canda khasnya, Ari berkata, “Untuk yang menyalakan, semoga lancar rezekinya, semoga cepat kawin. Yang sudah kawin, kawin lagi.”
Kolaborasi Dino Jelusick dan Gary Cherone lewat akustikan More Than Words membuat stadion terasa hangat di tengah guyuran hujan.
Penampilan Ikonik Steve Vai
Puncak kejutan hadir saat gitaris legendaris Steve Vai tampil bersama Gary Cherone. “Ini luar biasa Steve dan Gary bisa satu panggung. Tidak pernah terjadi di manapun, hanya di Jakarta!” seru Ahmad Dhani.

Aksi solo gitar Steve Vai lewat For the Love of God, battle freestyle bersama Nuno Bettencourt dan Billy Sheehan, hingga full kolaborasi all stars menjadikan konser ini nyaris tak tertandingi.
Konser ditutup dengan semua musisi di panggung membawakan We Are The Champions dan Separuh Nafas. Stadion pun berguncang oleh suara ribuan penonton yang bernyanyi bersama.
Konser Dewa 19 All Stars 2.0 di GBK membuktikan bahwa musik mampu menyatukan generasi, budaya, hingga lintas negara. Malam penuh sejarah ini akan selalu dikenang sebagai salah satu konser terbesar dan paling spektakuler di Indonesia.