INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, menghadiri dan membuka kegiatan Ngaji Puisi ke-5 serta Bedah Buku Tanah Banjar: Negeri Kesedihan karya Y.S. Agus Suseno di Panggung Rumah Anno Banjarmasin, Minggu (23/3/2025) malam.
Komite Sastra Dewan Kesenian Banjarmasin menggagas agenda tahunan ini untuk mengenang almarhum Y.S. Agus Suseno, seorang sastrawan dan penyair Banjar yang dikenal lugas melalui berbagai karyanya semasa hidup.
Dalam kesempatan itu, Yamin mengajak para pegiat sastra untuk bersama-sama merenungi jejak karya yang telah ditinggalkan almarhum.
“Malam ini kita kembali mengenal sosok Y.S. Agus Suseno, penyair yang kritis dan lantang. Almarhum menjadi teladan dalam berkesenian dan merupakan salah satu putra kebanggaan Kota Banjarmasin,” ujarnya.
“Meskipun telah tiada, karyanya tetap abadi dan terus menginspirasi kita semua,” sambungnya.
Lebih lanjut, Yamin mengapresiasi pelaksanaan Ngaji Puisi yang telah berlangsung selama lima tahun setiap bulan Ramadan. Ia berharap perkembangan seni, khususnya sastra di Kota Banjarmasin, semakin bergema dan memberikan dampak positif bagi kemajuan bersama.
“Ngaji Puisi memiliki karakter berbeda dibandingkan kegiatan serupa, seperti Tadarus Puisi dan Majelis Puisi, karena lebih mendalam dalam membahas karya puisi,” jelasnya.
Baca juga: Ngaji Puisi Y. S. Agus Suseno: Ziarah Kata di Negeri Kesedihan
Pemimpin Kota Seribu Sungai itu juga berpesan kepada seniman dan sastrawan agar menjadikan momen ini sebagai ajang bertukar ide, pikiran, dan gagasan demi mendukung kemajuan daerah, terutama dalam pengembangan kota di bidang lingkungan.
“Sekali lagi, kami mengapresiasi Ngaji Puisi sebagai kegiatan inspiratif. Semoga setelah malam ini, sastrawan dan penyair Kota Banjarmasin terus menyumbangkan ide serta pemikirannya bagi pengembangan kesenian dan masyarakat. Dengan demikian, visi misi Banjarmasin Maju dan Sejahtera dapat terwujud,” tutupnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin, Hajriansyah, Plt. Kepala Disbudporapar Banjarmasin, Fitrah, serta para pelaku seni sastra di Kalimantan Selatan.
