INTERAKSI.CO, Batulicin – Pagelaran musik rock yang melibatkan belasan band di Owner Coffe and Space pada Rabu (12/2/2025) malam berhasil menghidupkan memori lama tentang wajah musik yang pernah eksis di Tanah Bumbu.

Keras, penuh lengkingan, dan terkadang berdegup kencang. Musik-musik hard rock hingga heavy metal benar-benar mendominasi panggung.

Suasananya  mengingatkan pada festival rock pada era 90-an hingga pertengahan 2000-an. Meski band yang menjadi penampil merupakan nama-nama baru, tetapi sebagian besar personelnya merupakan wajah-wajah lama yang masih penuh energi.

Sebagian di antaranya merupakan para jagoan festival rock di masa lalu. Sebut saja Oveck yang tampil bersama Lyka dan Primitive Monkey Noose serta Yuni yang juga main bareng dua band: Night Boy dan Free Mature.

Baca juga: Primitive Monkey Noose: Biarlah Terjadi…

Pagelaran ini juga berhasil menarik perhatian musisi yang sudah lama ‘pensiun’. Deddy, vokalis The First yang belakangan lebih banyak duduk di majelis taklim daripada bernyanyi di atas panggung, ikut menjadi penampil bersama Free Mature, sebuah band yang tampaknya memang masih sangat prematur.

“Karena ada Richy Petroza jadi saya mau ikut main,” ucapnya beberapa saat sebelum naik ke stage.

Sementara Richy bersama Primitive Monkey Noose membawakan dua lagu: Biarlah Terjadi dan Kada Kawa Kawan Ae. Di lagu terakhir, Richy sampai berjalan agak jauh untuk mengajak penonton bernyanyi pada part “Kada Kawa Ae/Kada kawa Kawan Ae/Bini Panyarikan/Kada kawa kawan ae.

Dia juga sempat mendatangi Heru, si empunya acara, untuk menyanyikan lagu tersebut. Ya, tentu saja, Richy melakukan aksi panggung yang bagus untuk menutupi kualitas vokalnya yang biasa saja.

Pemandangan berbeda yang terlihat saat Ari Tirta Dinata, vokalis Senja Djingga, bermain bass bersama kelompok Kacau Balau. Penampilannya saat membetot bass cukup oke. Namun, kalau tadi malam ada kategori pemain bass terbaik, dia sudah pasti berada di luar lima besar.

Antusiasme dan Wadah Bermusik yang Asyik

Meski cuaca sedikit gerimis, tetapi itu tak mengurangi antusiasme penonton untuk menyaksikan pagelaran musik rock ini. Sebagian besar dari mereka tetap stay, bahkan saat jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Kabar baiknya, kini Batulicin punya wadah yang asyik sebagai tempat pagelaran musik yakni Owner Coffee and Space. Kapasitasnya juga cukup lega untuk menampung banyak penonton.

Dengan dukungan dari Jo Sound System yang menyembur dengan kencang membuat pagelaran musik rock tadi malam makin berenergi dan tentu saja menyenangkan untuk dinikmati.

Author