INTERAKSI.CO, Satui – Kegiatan Temu Kadhang yang berlangsung di Laladangan Rindu Ngosongo, Satui, pada Kamis (1/8/2024) malam, menjadi momen refleksi sekaligus instropeksi bagi warga Persaudaraan Setia Hati Terate Tanah Bumbu.

Kegiatan ini masih satu rangkaian kegiatan Suroan PSHT yakni memperingati kesakralan bulan Muharram. Momen itu juga diisi dengan sarasehan, puter gelang, dan cuci mori.

“Warga PSHT sepatutnya melakukan instropeksi diri atas segala kekurangan dan kesalahan-kesalahan tahun lalu dan berupaya dan berdoa agar ke depannya bisa lebih baik, sebagaimana maksud dan tujuan ajaran PSHT yaitu menjadi manusia yang berbudi luhur,” kata Bambang Haryansyah, narasumber sarasehan.

“Jangan sampai pada bulan Suro yang diagungkan itu warga PSHT justru melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik bagi kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.

Baca juga: PSHT Tanbu Angkat Bicara soal Oknum Pesilat yang Keroyok Polisi di Jatim

Bambang Haryansah menjelaskan bulan Suro adalah saat PSHT melakan banyak hal, dari pengesahan siswa menjadi warga hingga cuci mori.

“Cuci mori penting karena memiliki makna yang sangat luhur. Tidak hanya mencuci mori saja, tetapi juga sebagai simbol pada bulan Suro,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Cabang PSHT Cabang Tanah Bumbu, Daswaji, juga mengimbau dan mengajak kepada warganya untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pihak-pihak yang ada di sekitar, dan terus menjalin harmoni sebagaimana ajaran PSHT yaitu memayu hayuning bawono.

Baca juga: PSHT Cabang Tanah Bumbu Dukung Program Pengembangan Wisata Pantai Madani

Dhanu, salah satu warga tingkat dua yang juga hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi kepada warga tingkat satu yang terus semangat untuk melakukan pembinaan hingga mengantar siswanya sampai kepada pengesahan warga.

“Nilai-nilai persaudaraan yang telah ditanamkan dapat dikembangkan lagi lebih luas. Tidak hanya berlaku bagi sesama warga, tetapi nilai persaudaraan itu bisa diaplikasikan kepada sesama manusia sebagai mahluk Tuhan yang maha esa,” katanya.

Kegiatan yang dilaksanakan selama satu malam suntuk ini berjalan dengan hikmat. Acara ditutup dengan renungan suci dan doa bersama untuk kedua orang tua, para leluhur PSHT, sembari meminta seluruh warga untuk menjaga keselamatan bangsa dan negara.

Author