INTERAKSI.CO, Gaza – Militer Israel kembali mengepung Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, Minggu (18/5/2025).
Tak hanya itu, mereka juga menembaki siapa pun yang terlihat bergerak di dalam atau sekitar rumah sakit tersebut.
Menurut sumber medis setempat, sebuah drone Israel menembakkan peluru ke arah unit perawatan intensif (ICU), hingga melukai seorang pasien yang berada di dekat fasilitas itu.
Kondisi genting juga dialami RS Al-Awda di Tel Al-Zaatar, wilayah timur kamp pengungsi Jabalia. Situasi di sana dilaporkan semakin buruk, menyusul intensitas serangan yang terus meningkat di Gaza Utara.
Baca juga: Sejumlah Pejabat Trump Rancang Relokasi Massal Warga Gaza ke Libya
Sementara itu, RS Lapangan Kuwait di Khan Younis pada Sabtu (17/5) mengumumkan penghentian seluruh operasi medis, tanpa batas waktu.
Keputusan ini diambil akibat kerusakan berat yang ditimbulkan serangan Israel sebelumnya.
Pihak rumah sakit menyebut generator utama dan panel kendali listrik pusat lumpuh total, membuat berbagai fasilitas medis tak lagi bisa digunakan.
Mereka menyerukan kepada organisasi internasional untuk segera bertindak dan melindungi rumah sakit serta tenaga medis dari serangan lanjutan.
“Kami menegaskan kembali perlunya penghormatan terhadap hukum internasional, yang secara tegas melarang penyerangan terhadap fasilitas kesehatan,” ujar pengelola RS Lapangan Kuwait.
Dalam pernyataan terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa lebih dari 10.000 pasien di Jalur Gaza, termasuk sekitar 4.500 anak-anak, sangat membutuhkan evakuasi medis segera.
Kondisi ini semakin mendesak di tengah keterbatasan akses dan serangan yang menyasar rumah sakit.