INTERAKSI.CO, Jakarta – Kabar duka datang dari grup musik Slank. Bunda Iffet, ibu Bimbim meninggal dunia.

Informasi wafatnya ibunda Bimbim Slank ini pertama kali beredar melalui pesan di WhatsApp. Pesan tersebut menyebutkan bahwa Iffet Veceha Sidharta binti Abdul Azis St Besar meninggal dunia pada usia 87 tahun.

“Telah wafat dengan tenang diiringi keluarga tercinta, Bunda Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar (87 tahun) pada hari ini, Sabtu, 26 April 2025 pukul 22.42 WIB,” demikian isi pesan tersebut.

Mengutip detikcom, seorang anggota keluarga Bimbim, yang enggan menyebutkan namanya, membenarkan berita duka ini.

“Iya benar, mohon doanya,” jawabnya singkat.

Manajer Slank, Denny, juga membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan bahwa jenazah Bunda Iffet akan disemayamkan di Potlot.

“(Disemayamkan) di Jalan Potlot 3 No.14,” ujar Denny kepada detikcom melalui pesan singkat.

Sebelumnya, pada Kamis (24/4/2025), Bimbim sempat mengabarkan kondisi Bunda Iffet yang tengah dirawat di rumah sakit dan meminta doa untuk kesembuhannya.

“Tolong doain ya, Bunda sekarang lagi di rumah sakit. Lagi drop, butuh recovery panjang,” kata Bimbim saat ditemui di kawasan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Bimbim menyebut rumah sakit telah menangani Bunda Iffet sejak tiga hari lalu. Namun, ia belum dapat memastikan penyakit yang diderita sang ibunda karena masih dalam tahap observasi.

“Masih observasi, mungkin sekarang mulai melemah,” jelas Bimbim saat itu.

Bunda Iffet dikenal sebagai sosok penting dalam perjalanan musik Slank. Ia menjadi figur ikonik yang sangat berperan dalam kesuksesan band tersebut.

Berbagai kalangan musisi ikut menyampaikan ucapan duka cita, dari Dewa 19, Gigi, David Naif hingga komunitas musik rock 90-an.

Profil Bunda Iffet

Bunda Iffet, yang memiliki nama lengkap Iffet Veceha Sidharta, memainkan peran penting di balik kesuksesan band legendaris Indonesia, Slank. Selain menjadi ibu bagi Bimbim, pendiri Slank, ia juga berperan sebagai manajer, pembimbing, dan pelindung seluruh anggota band.

Peran dan dedikasinya membuat nama Bunda Iffet sangat dihormati, bukan hanya oleh Slankers (sebutan penggemar Slank), tetapi juga oleh masyarakat luas.

Lahir pada 12 Agustus 1937, Bunda Iffet tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi disiplin dan nilai kekeluargaan. Lingkungan ini membentuk karakternya menjadi sosok tangguh sekaligus penyayang.

Pada pertengahan 1990-an, ketika Slank terpuruk akibat penyalahgunaan narkoba di kalangan personelnya, Bunda Iffet turun tangan mengambil alih manajemen band. Langkah berani ini menjadi titik balik yang menyelamatkan masa depan Slank.

Author