INTERAKSI.CO, Batulicin – Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, secara langsung menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penyerahan ini menjadi bentuk apresiasi atas komitmen dan upaya serius daerah dalam memberantas penyakit malaria hingga tuntas.

Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination (APLMA) ke-9 yang digelar di Nusa Dua, Badung, Bali, pada Selasa (17/6/2025).

Kehadiran Bupati secara langsung menunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dalam memperkuat sektor kesehatan masyarakat.

Baca juga: Bupati Tanah Bumbu Jawab Pemandangan Umum DPRD Terkait LPj APBD 2024

Dalam sambutannya, Bupati Andi Rudi Latif mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi atas pengakuan nasional tersebut.

Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, pemerintah desa, hingga peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan bebas dari potensi penyebaran malaria.

“Kami berkomitmen menjaga status eliminasi malaria ini dengan terus melakukan edukasi, pengawasan, dan intervensi cepat di lapangan. Sertifikat ini menjadi motivasi bagi kami untuk tetap waspada dan konsisten dalam upaya pencegahan penyakit,” ujar Bupati.

Penghargaan ini, lanjutnya, membuktikan bahwa Kabupaten Tanah Bumbu telah berhasil menurunkan angka kasus malaria secara signifikan dan memenuhi standar eliminasi yang ditetapkan pemerintah pusat.

Sementara itu, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hadir sebagai Special Advisor APLMA, menyampaikan bahwa kawasan Asia Pasifik masih menghadapi tantangan besar dalam upaya mengeliminasi malaria.

“Di Asia Pasifik, tercatat 4,8 juta kasus malaria, dan 99,5 persennya berada di delapan negara termasuk Indonesia. Kita juga menghadapi kesenjangan pendanaan sebesar 4,3 miliar dolar, dengan kebutuhan tambahan sebesar 478,1 juta dolar untuk menjaga komitmen eliminasi,” ujar SBY.

Meski begitu, SBY optimis Indonesia dapat mencapai target eliminasi malaria pada 2030 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Forum APLMA ke-9 ini dihadiri oleh pemimpin negara, pejabat tinggi, dan mitra pembangunan dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik yang memiliki perhatian terhadap isu kesehatan global, khususnya eliminasi malaria.

Author