INTERAKSI.CO, Jakarta – The Lantis, band alternatif asal Jakarta, kembali jadi sorotan publik usai merilis single teranyar berjudul “Ambang Rindu”.

Lagu tersebut membawa Giri Virandi (vokal/bass), Ravi Rinaldy (gitar), dan Rifki Dzaky (gitar) hadir sebagai ‘terdakwa’ dalam acara DCDC Pengadilan Musik edisi ke-63.

Dalam program tersebut, The Lantis dimintai keterangan atas lagu-lagu mereka yang viral, termasuk Lampu Merah dan Bunga Maaf. Agus Danny Hartono dari DCDC menyebut The Lantis sebagai band muda dengan warna musikal yang khas.

“Di tengah dominasi solois dan arus pop alternatif, The Lantis punya tempat tersendiri di hati penikmat musik Tanah Air,” ujarnya, Senin (28/4/2025).

Baca juga: Primitive Monkey Noose Rilis ‘Sang Perintis’: Untuk Mereka yang Hidup dari Keringatnya Sendiri

The Lantis mengenang perjalanan lagu Lampu Merah, yang sempat viral di TikTok pada 2023. Lagu tersebut, ternyata, berangkat dari keresahan Giri soal tugas skripsinya yang tak kunjung rampung.

“Awalnya kita unggah ke SoundCloud. Lalu coba promosi di TikTok, dan ternyata viral,” ungkap Giri, yang juga menulis lirik lagu tersebut.

Lagu Bunga Maaf dari debut album Pilot (2021) juga sempat mencuri perhatian publik. Kini, lewat Ambang Rindu, The Lantis menghadirkan narasi tentang seseorang yang sulit melupakan mantan.

“Lagu ini kisah nyata. Tentang mantan waktu SMP, cuma pacaran 6 bulan tapi berkesan banget. Akhirnya gue coba deketin lagi, dan sekarang kami sudah tunangan,” ujar Giri.

Eddi Brokoli, sang panitera dalam DCDC Pengadilan Musik, menyebut Ambang Rindu sebagai bukti bahwa The Lantis mampu bertahan dan berkembang di industri.

“Lagu-lagu mereka mudah dicerna dan menyentuh. Ambang Rindu sangat patut didengarkan,” katanya.

Dengan gaya khas, kedekatan lirik, dan produksi musik yang autentik, The Lantis membuktikan diri sebagai band yang tidak sekadar viral, tapi juga punya substansi.

Author