INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Bayangkan sebuah dunia di mana Senin bukan lagi momok, dan akhir pekan terasa lebih panjang daripada hari kerja. Itulah gambaran masa depan yang dilontarkan Bill Gates.

Dalam sebuah wawancara bersama Jimmy Fallon di The Tonight Show pada Februari 2025, pendiri Microsoft ini menyebut bahwa manusia mungkin hanya akan bekerja dua hari dalam seminggu berkat kemajuan kecerdasan buatan (AI).

Gates menyebut era ini sebagai masa “kecerdasan gratis”. Baginya, AI tidak hanya sekadar mesin pintar, melainkan gerbang menuju akses pengetahuan tanpa batas.

“Guru hebat, dokter hebat… dan dengan AI selama dekade berikutnya, itu akan menjadi hal umum dan gratis,” ujarnya.

Dengan kata lain, nasihat medis dan bimbingan belajar yang dulu sulit dijangkau, kelak bisa hadir di ujung jari siapa saja tanpa biaya.

Baca juga: Lenovo Yoga Pro 7i Aura Edition: Laptop AI Premium untuk Kreator Konten Serba Bisa

Namun, pandangan optimis ini tak lepas dari kontroversi. Sebagian pihak berargumen bahwa profesi seperti guru dan dokter bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga soal kehadiran manusia, empati, serta struktur sosial yang tak mudah digantikan teknologi.

Kritik lain menyoroti kualitas AI yang masih sering keliru atau bias, seperti yang terjadi pada chatbot populer dan sistem machine learning yang sudah banyak digunakan.

Meski begitu, Gates tetap percaya bahwa AI akan mengubah hampir seluruh aspek kehidupan—dari dunia medis hingga interaksi sehari-hari dengan asisten virtual.

Ia menekankan bahwa perubahan besar ini masih penuh ketidakpastian, namun membuka peluang untuk membentuk masa depan yang berbeda.

“Saya suka cara AI mendorong inovasi, tapi saya pikir itu masih belum diketahui. Apakah kita dapat membentuknya?” kata Gates, menutup wawancara.

Author