INTERAKSI.CO, Jakarta – Panglima TNI Agus Subiyanto menegaskan bahwa kebutuhan alutsista modern menuntut anggaran besar. Hal ini menjadi alasan DPR RI menyetujui anggaran pertahanan untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI sebesar Rp187,1 triliun pada tahun 2026.

“Senjata yang canggih itu mahal, sangat mahal,” ujar Agus di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (21/9).

Menurut Agus, anggaran yang besar akan memperkuat kemampuan TNI dalam menjaga kedaulatan negara. Dengan pertahanan yang kuat, masyarakat bisa hidup aman dan nyaman, sekaligus membuka peluang lebih besar bagi investor untuk masuk ke Indonesia tanpa hambatan.

Baca juga: Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Kaget Tarif Cukai Rokok Capai 57 Persen

Agus juga mencontohkan negara lain seperti Pakistan, yang memiliki anggaran pertahanan lebih besar. Dengan alokasi dana yang kuat, militer dapat menjaga wilayah sekaligus melindungi masyarakatnya.

Sebelumnya, pada Selasa (16/9), Komisi I DPR RI menyetujui usulan Kemenhan dengan total anggaran Rp187,1 triliun.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan bahwa dana tersebut akan difokuskan pada tiga aspek utama: pembayaran gaji prajurit dan pegawai, penguatan alat utama sistem senjata (alutsista), serta sektor pertahanan lain yang berkaitan dengan kedaulatan negara.

Sjafrie menegaskan serapan anggaran akan dilakukan secara efektif agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Ia juga meminta seluruh kepala staf angkatan untuk memaksimalkan kesiapan di bidang masing-masing guna mencapai target trisula perisai nusantara.

“Anggaran ini harus dipergunakan secara maksimal dengan hasil yang nyata bagi pertahanan dan keamanan bangsa,” tegasnya.

Author