INTERAKSI.CO, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan adanya pengembalian anggaran sebesar Rp 70 triliun kepada pemerintah.
Dana tersebut dikembalikan karena belum terserap seluruhnya hingga mendekati akhir tahun anggaran.
Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meluruskan bahwa dana yang dikembalikan BGN bukanlah anggaran yang sudah dicairkan.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Rumusan Kenaikan UMP 2026 Rampung November
Ia menjelaskan, angka Rp 100 triliun yang disebut sebelumnya merupakan pengajuan tambahan BGN untuk program MBG tahun ini, yang sebenarnya belum dialokasikan secara resmi dalam APBN.
“Yang saya tahu dia balikin Rp 100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul. Jadi uangnya belum ada,” kata Purbaya di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
Sementara itu, anggaran yang sudah masuk ke dalam pagu APBN 2025 sebesar Rp 71 triliun masih berada di bawah pengawasan Kemenkeu. Purbaya menegaskan, pihaknya akan terus memantau sejauh mana dana tersebut dapat terserap hingga akhir tahun.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menambahkan, hingga awal Oktober 2025, realisasi penerima program MBG baru mencapai 31,2 juta orang.
Sementara itu, realisasi anggaran baru terserap Rp 20,6 triliun dari total Rp 71 triliun atau sekitar 29 persen. Program ini telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatera, Jawa, hingga Kalimantan.
Dadan Hindayana menjelaskan, pihaknya berupaya memastikan program MBG dapat berjalan merata di seluruh Indonesia, meski belum seluruh alokasi dana bisa digunakan tahun ini.
Dari total anggaran Rp 171 triliun (terdiri dari Rp 71 triliun pagu dan Rp 100 triliun dana standby), sebanyak Rp 99 triliun sudah terserap, sementara Rp 70 triliun dikembalikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Tahun ini BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun ditambah dana standby Rp 100 triliun. Dari total tersebut, Rp 99 triliun berhasil terserap, sementara Rp 70 triliun dikembalikan karena kemungkinan tidak terserap tahun ini,” ujar Dadan.
Untuk tahun depan, pemerintah meningkatkan dukungan secara signifikan. BGN dijadwalkan menerima anggaran sebesar Rp 268 triliun, menjadikannya salah satu lembaga dengan alokasi dana terbesar dalam kabinet.
Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis demi menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.