INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Lebih dari dua pekan terakhir, kawasan Pemurus Dalam di Banjarmasin terendam banjir rob akibat curah hujan tinggi yang terjadi hampir setiap hari.

Kondisi ini diperparah oleh air pasang sungai yang menyebabkan genangan air mencapai ketinggian rata-rata selutut orang dewasa.

Berdasarkan pantauan Interaksidotco di lokasi, Jalan Sepakat hingga AMD yang menjadi akses utama menuju permukiman menjadi salah satu titik terparah.

Ada aroma yang ditimbulkan oleh genangan air berwarna cokelat di sepanjang jalan. Rumput dan semak-belukar yang terendam air juga terlihat membusuk.

Interaksidotco meminta keterangan kepada Warga Pemurus Dalam untuk menjelaskan kondisi banjir rob di kawasan Jalan Sepakat-AMD. 

Benar saja, Eko Priyanto mengungkapkan bahwa banjir rob tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan aroma tidak sedap.

“Di tempat kami itu kan titik paling rendah. Nah, problem-nya lagi di situ ada bak kontrol IPAL di beberapa titik. Sekitar Komplek Mutiara Gading, genangan air itu berbau,” ujar Eko kepada Interaksidotco, Jumat (24/1/2025).

Pengendara Motor yang Melintasi Genangan Air di Jalan Sepakat-AMD
Foto: Interaksi/Mohammad Rizky Rezaldi

Selain itu, akibat genangan air yang semakin dalam, membuat pengendara motor tidak melihat kondisi jalan yang berlubang. Akibatnya, banyak pengendara motor terkejut dan hampir terjatuh.

“Makanya sebagian warga berinisiatif. Kami kasih tanda, agar sama-sama menjaga pengendara yang melintas. Itu inisiatif-inisiatif kami yang disekitar situ,’’ papar Eko.

Eko yang kesehariannya juga menjalankan bisnis laundry tepat di pinggir Jalan Sepakat-AMD merasakan dampak pada usahanya.

“Dampak yang kami rasakan dari sisi usaha, karena kami ritel, jadi yang datang ke laundry jelas ada penurunan,” tuturnya.

Selain berdampak pada aktivitas warga, Interaksidotco juga meminta keterangan pada bidang pendidikan yang terdampak aktivitas belajar-mengajar. Salah satunya adalah Yayasan Al Umm Banjarmasin yang terletak di AMD XII.

Humas Yayasan Al Umm, Alfian Yusri, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menghadapi banjir rob sejak 14 Januari 2025.

Menurutnya, tinggi genangan air di sekitar yayasan berkisar 15-20 cm. Meskipun bangunan utama seperti masjid, gedung SD, KBTK, dan TPQ tidak terdampak langsung, pihaknya merasakan akses jalan menuju lokasi yayasan sangat terganggu.

“Sarana alhamdulillah aman. Masjid, gedung SD, KBTK, dan TPQ aman. Tetapi dari segi akses, orang tua yang ke sini itu banyak terdampak. Karena lumayan melewati titik-titik genangan air yang agak dalam untuk menuju ke sini,” jelas Alfian Yusri, Humas Yayasan Al Umm Banjarmasin, kepada Interaksidotco, Jumat (24/1/2025).

Genangan Air di Halaman SDITQ Imam Syafi’i
Foto: Interaksi/Mohammad Rizky Rezaldi

Situasi ini memaksa pihak yayasan untuk meniadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan menggantinya dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dari Jumat ini hingga pekan depan.

“Pelaksanaan PJJ melalui aplikasi Zoom Meeting atau guru memberikan tugas yang dikerjakan murid di rumah dengan pengawasan orang tua,” tambah Alfian.

Tidak hanya Yayasan Al Umm, sekolah lain seperti SDN 5 Pemurus Dalam dan SMPN 19 Banjarmasin juga terpaksa menghentikan PTM akibat banjir yang tak kunjung surut.

Genangan air tidak hanya mengganggu aktivitas di permukiman, tetapi juga mempersulit warga yang hendak bepergian. Banyak pengendara motor yang terjebak dan mengalami mogok saat melintasi genangan air.

Darmawan, salah satu pengendara motor yang mengalami mogok, terpaksa mengurungkan niat perjalanannya dari Sungai Andai menuju Pemangkih karena kondisi Jalan Sepakat-AMD yang semakin parah.

“Makanya ini, tambah lama, tambah dalam,” ucapnya singkat.

Hingga kini, banjir rob masih menjadi tantangan besar bagi warga Pemurus Dalam. Mereka berharap ada upaya serius dari pemerintah kota untuk menangani masalah ini, baik melalui perbaikan sistem drainase maupun solusi jangka panjang lainnya.

Editor: Puja Mandela

Author