INTERAKSI.CO, Jakarta – Kreator legendaris di balik Metal Gear Solid, Hideo Kojima, kembali membuat gebrakan.

Setelah sebelumnya mengumumkan perilisan sekuel Death Stranding 2: On the Beach pada 26 Juni 2025, Kojima kini memperluas semesta game tersebut ke media baru: anime.

Dalam kesempatan tersebut, Kojima menyatakan bahwa selain menggarap adaptasi film live-action bersama studio A24, timnya juga tengah mengembangkan adaptasi anime dari Death Stranding.

“Saya ingin Death Stranding dibuat sebagai film dengan cara yang hanya bisa dilakukan oleh film, dan menjadi karya yang bisa memenangkan penghargaan di Festival Film Cannes dan Venice. Sebenarnya, kami juga saat ini sedang mengerjakan adaptasi anime,” ujar Kojima.

Sayangnya, detail soal proyek anime ini masih sangat minim. Belum ada informasi terkait studio yang akan mengerjakan, siapa saja yang terlibat, atau sejauh mana proses produksinya telah berjalan.

Meski begitu, penggemar bisa berharap pada kualitas narasi dan visual yang khas, sebagaimana yang selama ini menjadi ciri khas karya Kojima.

Baca juga: Teaser Poster Film Horor ‘Sihir Pelakor’ Resmi Dirilis

Sementara proyek animenya masih misterius, Hideo Kojima lebih terbuka mengenai adaptasi film live-action Death Stranding.

Film ini akan disutradarai oleh Michael Sarnoski, yang dikenal lewat film horor A Quiet Place: Day One, dan digarap bersama studio independen ternama A24.

Dalam wawancaranya, Kojima mengungkapkan bahwa ia tidak ingin membuat film yang hanya mengulang cerita dari versi game.

Alih-alih, ia ingin menciptakan sebuah film yang hanya bisa diwujudkan melalui medium sinema, dengan kualitas yang mampu bersaing di festival film bergengsi seperti Cannes dan Venice.

Kojima juga menyoroti pendekatan yang berbeda dalam mengadaptasi game ke layar. Ia membandingkan pendekatan serial The Last of Us di HBO, yang setia pada alur cerita game, dengan film Super Mario Bros. yang justru membuat cerita baru khusus untuk film.

Dengan referensi ini, Kojima tampaknya berkomitmen untuk memberikan pengalaman unik di setiap medium—baik lewat anime maupun film—yang tidak hanya menyalin cerita game, tapi menawarkan eksplorasi naratif dan visual baru.

Baca juga: Komentar Lama Hayao Miyazaki Soal iPad Kembali Viral: “Saya Tak Tertarik Sama Sekali”

Death Stranding: Game dengan Semesta Kompleks dan Potensi Besar

Dirilis pertama kali pada November 2019, Death Stranding membawa pemain ke dunia pasca-apokaliptik di Amerika Serikat setelah bencana besar bernama Death Stranding.

Peristiwa ini menyebabkan kemunculan makhluk tak kasat mata bernama Beached Things (BTs), hujan mematikan bernama Timefall, serta fenomena ledakan dahsyat yang disebut voidout.

Pemain berperan sebagai Sam Porter Bridges, kurir dari organisasi BRIDGES yang bertugas menyambungkan kembali kota-kota terpencil ke jaringan nasional, sambil menghadapi tantangan supernatural dan sosial.

Dengan visual sinematik, mitologi kompleks, serta keterlibatan aktor Hollywood seperti Norman Reedus, Death Stranding punya fondasi kuat untuk diperluas ke media lain seperti anime dan film.

Meski masih minim informasi, konfirmasi proyek anime Death Stranding menjadi kabar menggembirakan bagi para penggemar.

Dengan rekam jejak Hideo Kojima yang selalu menghadirkan karya penuh visi dan inovasi, baik adaptasi anime maupun film dari Death Stranding sangat dinantikan dan berpotensi mengubah standar adaptasi lintas media di industri hiburan global.

Author