INTERAKSI.CO, Banjarbaru — Kota Banjarbaru merayakan puncak Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 dengan meriah di Lapangan dr. Murjani, Sabtu (4/5/2025).
Ribuan orang menghadiri kegiatan ini, termasuk Penjabat (Pj) Wali Kota Banjarbaru, Subhan Nor Yaumil, para pekerja, pengusaha, dan masyarakat umum.
Peringatan May Day setiap 1 Mei menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak buruh, memperjuangkan kesejahteraan pekerja, dan mempromosikan keadilan sosial di tempat kerja.
Dengan tema nasional “Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Nasional”, rangkaian May Day di Ibu Kota Kalsel dimulai pada 29 April 2025 melalui dialog interaktif tentang sinergi antara pengusaha, pekerja, dan pemerintah untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis.
Kegiatan puncak hari ini diisi dengan senam bersama, pemeriksaan kesehatan, dan donor darah. Lebih dari 30 pelaku usaha, termasuk anggota Asosiasi Pasar Murah Mandiri, mengikuti pasar murah. Panitia juga membagikan door prize kepada peserta.
Pj Wali Kota Banjarbaru, Subhan Nor Yaumil, mengajak seluruh pihak, terutama pengusaha, untuk lebih memperhatikan kesejahteraan pekerja. Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
“Kepada para pengusaha, saya mengingatkan pentingnya memperhatikan kesejahteraan pekerja. Ciptakanlah lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan menghargai martabat manusia,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya mencegah dan menyelesaikan konflik hubungan industrial secara damai dan adil.
“Konflik yang tidak ditangani dengan baik, seperti mogok kerja atau bahkan penutupan perusahaan, hanya akan merugikan semua pihak. Oleh karena itu, utamakan dialog, musyawarah, dan mediasi dengan prinsip saling menghormati dan saling percaya,” tegasnya.
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Kota Banjarbaru akan terus hadir sebagai mediator yang adil dan fasilitator yang efektif. Pemerintah juga berkomitmen mendorong lahirnya kebijakan yang adil dan berpihak pada kepentingan bersama.
“Kami ingin menciptakan iklim usaha yang sehat, melindungi hak pekerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif serta berkelanjutan,” tutupnya.