INTERAKSI.CO, Banjarbaru – Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Selatan (Kalsel) menegaskan komitmennya dalam mewujudkan Ketahanan Gizi Aman di wilayahnya, melalui penerapan sistem Food Security di seluruh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Langkah ini diharapkan mampu menjamin kualitas dan keamanan makanan bagi masyarakat penerima manfaat.
Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, mengungkapkan bahwa saat ini telah beroperasi empat SPPG di bawah naungan Polda Kalsel.
Baca juga: Korban Diduga Keracunan MBG di Martapura Capai 75 Orang
Sementara itu, sepuluh unit lainnya masih dalam tahap pembangunan dan verifikasi akhir sebelum siap dioperasikan sepenuhnya.
“Sepuluh lainnya menyusul. Masih ada yang dalam tahap pembangunan dan sudah verifikasi, tinggal menunggu operasional,” ujarnya, Senin (13/10).
Irjen Rosyanto menekankan, seluruh SPPG akan menerapkan pengawasan ketat terhadap mutu makanan melalui Quality Control menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk mencegah terulangnya kasus-kasus keracunan akibat makanan yang tidak layak konsumsi.
“Kita sampaikan kepada kepala SPPG dan ahli gizi agar benar-benar melakukan kontrol. Jangan sampai ada makanan yang dapat berdampak pada keracunan penerima manfaat,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya menjamin standar mutu, sertifikasi dan pelatihan bagi seluruh SPPG terus dilakukan. Polda Kalsel bekerja sama dengan sejumlah instansi seperti Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Gizi Nasional (BGN), Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Sementara itu, terkait progres pemeriksaan sampel makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar yang diduga menyebabkan keracunan massal, Kapolda memastikan prosesnya masih berjalan di Laboratorium Forensik.
“Contoh sampel sudah kita kirim ke Labfor. Kita masih menunggu hasil dari Labfor,” tutupnya.