INTERAKSI.CO, Jakarta – Media nasional Tempo resmi meluncurkan unit baru mereka di bidang sinema dengan mendirikan rumah produksi bernama Pal8 Pictures.

Nama unik ini berasal dari alamat kantor pusat Tempo di Palmerah 8, Jakarta, yang kemudian disingkat menjadi Pal8 dan dibaca Pal-eit.

Peluncuran Pal8 Pictures dipimpin oleh Budi Setyarso, Direktur Tempo, sebagai langkah strategis untuk memperluas jangkauan jurnalistik ke dalam bentuk audio visual.

Film dianggap sebagai medium efektif dalam menyampaikan kebenaran—terutama yang sulit diucapkan secara langsung.

“Pal8 Pictures hadir sebagai alat ucap baru Tempo dalam memperjuangkan kebenaran dan mendistribusikannya ke publik secara lebih luas,” ujar Budi dalam peluncuran resmi Pal8 Pictures.

Acara peluncuran juga turut dihadiri tokoh-tokoh penting di industri film Indonesia seperti Angga Dwimas Sasongko, Lola Amaria, Pandji Pragiwaksono, dan Ario Bayu, yang disebut-sebut akan ikut terlibat dalam beberapa proyek mendatang.

Baca juga: Lima Kebijakan Jokowi Dianulir Prabowo, Pengamat: Ini Tanda Arah Baru Pemerintahan

Empat Film Perdana Pal8 Pictures

1. Mencintai Munir

Film biopik yang diangkat dari buku karya Suciwati, istri aktivis HAM Munir. Mengupas sisi personal dan perjuangan Munir sebagai aktivis hingga akhir hayatnya yang tragis akibat diracun.

2. Bocor Alus the Movie

Film adaptasi dari podcast populer Tempo, Bocor Alus, yang dikenal karena membongkar seluk-beluk dunia politik Indonesia secara satir dan informatif. Saat ini masih dalam tahap pengembangan naskah.

3. Petualangan Kobi

Film animasi edukatif hasil kolaborasi dengan kanal YouTube Kok Bisa?. Menghadirkan narasi hangat dan mudah dicerna, film ini ditujukan untuk keluarga dan pelajar.

4. Pintu Kanjuruhan

Film drama yang mengangkat tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, salah satu tragedi sepak bola paling mematikan di dunia. Film ini digarap dengan penuh kehati-hatian untuk menghadirkan narasi yang jujur dan berperspektif korban.

Pal8 Pictures menjadi langkah konkret Tempo dalam melanjutkan semangat jurnalistik kritis dan berdampak ke ranah baru.

Misi mereka bukan hanya membuat film, tetapi menciptakan produk audio visual yang berani bersuara, bahkan ketika kebenaran terasa menakutkan untuk diungkap.

Kita tunggu saja film-film dari Pal8 Pictures, semoga keberaniannya tidak dibalas dengan “kiriman kepala B2”—tapi dengan kesadaran publik dan keadilan.

Author