INTERAKSI.CO, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penguatan pada Senin (24/2), meski dengan ruang kenaikan yang terbatas. Pada perdagangan Jumat (21/2), IHSG ditutup naik 0,22% ke level 6.803.

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, memproyeksikan IHSG akan menguji level resistance di 6.908 dan support di 6.758.

Ia menyoroti sentimen global, khususnya kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor, pajak, serta arah suku bunga dengan mengacu pada data perumahan dan PCE AS.

“Dari dalam negeri, investor juga bisa memantau laporan keuangan beberapa emiten,” ujar Indy kepada Kontan akhir pekan lalu.

Baca juga: Tether Dorong Regulasi Stablecoin di AS, Kritik Transparansi Meningkat

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan IHSG akan menguat terbatas dengan area support di 6.755 dan resistance di 6.836. Ia menekankan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah, aliran dana asing, dan harga komoditas masih menjadi faktor utama yang diperhatikan investor.

Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, menambahkan bahwa secara teknikal IHSG masih berada dalam fase minor bullish reversal, meski cenderung terkonsolidasi di atas 6.800.

“IHSG berpotensi keluar dari area konsolidasi dengan mencoba level psikologis 6.900 pekan ini,” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa fokus pasar mulai beralih ke pengumuman dividen, terutama emiten dalam indeks IDX High Dividend20. Mengingat pekan terakhir Februari 2025 cenderung minim data ekonomi, perhatian investor akan tertuju pada data pertumbuhan kredit yang dirilis pada 24 Februari 2025.

Beberapa saham yang direkomendasikan adalah ASII, BBCA, BRPT, CPIN, INCO, AUTO, dan NCKL. Sementara Herditya merekomendasikan MDKA, AMMN, dan NCKL. Untuk perdagangan Senin (24/2), Indy menjagokan MAPI dengan target harga Rp 1.795, TAPG di Rp 865, dan MDKA di Rp 2.150.

Author