INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Sekolah Dasar Kota Banjarmasin digelar di Banjarmasin.
Event ini mengusung tema “Ulun Himung Jadi Urang Banjar Nang Katuju Lawan Budaya Saurang, Tetap Beadab Lawan Kuitan wan Paguruan”.
Wakil Wali Kota Banjarmasin, H. Arifin Noor membuka festival tersebut di halaman SDN Pasar Lama 1.
Turut hadir, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Banjarmasin, Hj. Hardiyanti, Kepala Disdik Kota Banjarmasin yang diwakili oleh Kabid SMP, Ketua Panitia FTBI, Retno Lestari, serta jajaran terkait, Kamis (19/9).
Arifin Noor menyampaikan Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan bagian dari implementasi kebijakan merdeka belajar, yakni revitalisasi bahasa daerah yang telah diluncurkan bertepatan dengan peringatan hari bahasa ibu internasional.
“Jadi bahasa ibu itu adalah bahasa daerah kita, Bahasa Banjar, agar seluruh anak-anak didik kita di seluruh Kota Banjarmasin cinta terhadap bahasa ibunya, Bahasa Banjar terutama,” ujarnya.
Ia menjelaskan pelaksanaan FTBI tingkat SD itu terdiri dari lima cabang lomba yang diperlombakan yaitu, Lomba Bakisah Bahasa Banjar, Lomba Menulis Puisi, Lomba Pidato Bahasa Banjar, Lomba menulis Kisah Handap dan Lomba Bapandung (Komedi Tunggal).
“Harapan kita dengan adanya lomba-lomba itu mereka betul-betul mencintai dan menyukai bahasanya sendiri dan itu tidak punah kedepannya,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Ketua Panitia FTBI Retno Lestari menjelaskan FTBI yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI melalui Balai Bahasa tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali bahasa dan budaya lokal.
“Dengan mentargetkan pada generasi muda melalui berbagai ajang kompetisi sebagai hasil dari program pengimbasan revitalisasi bahasa daerah,” ucap Retno.
Baca juga: Kick Off Harjad ke-498 Kota Banjarmasin, Ibnu Sina: Simbol Pemerataan Pembangunan
Baca juga: Layanan Kesehatan di Banjarmasin Segera Jangkau 95 Persen Warganya
Lebih lanjut, katanya, penyelenggaraan FTBI ini merupakan upaya untuk menghasilkan sebanyak mungkin penutur muda bahasa daerah, khususnya penuturan Bahasa Banjar.
“Kegiatan ini diikuti semua sekolah, se-Gugus se-Kota Banjarmasin, kita sudah menghitung itu sekitar 1.250 peserta, kemudian tahapan penyisihan berhasil di saring 30 orang dan ini adalah final pada 5 cabang,” terangnya.
Ia juga membeberkan kegiatan masih akan berlanjut pada bulan Oktober yang mana akan dilakukan pameran serta penganugerahan apresiasi Guru dan Kepala Sekolah yang berdedikasi pada program revitalisasi bahasa daerah.
“Ada event yang berikutnya karena berjenjang. Ada event provinsi dan setelah provinsi ada yang namanya FTBI tingkat Nasional. Tahun kemarin Kota Banjarmasin sebagai juara umum FTBI Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan, terbanyak se-Provinsi kita juara satu,” ungkap dia.
“Kemudian puncak nanti tambah 1 event lagi yaitu Apresiasi Kepala Sekolah dan Guru Apresiatif yang melestarikan Budaya Banjar,” tandasnya.(Adv)