INTERAKSI.CO, Banjarbaru – Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarbaru mulai menyusun langkah strategis untuk mendukung penguatan Bank Kalsel sebagai salah satu BUMD andalan di Provinsi Kalimantan Selatan.
Melalui kajian akademik dan investasi, Pemkot menyiapkan rencana penyertaan modal ke Bank Kalsel yang ditargetkan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026.
Kajian awal dilakukan bersama Institut Bisnis dan Teknologi Kalimantan (IBITEK) Banjarmasin.
Tim IBITEK memaparkan hasil ekspos investasi dan naskah akademik dalam forum yang dihadiri langsung oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Banjarbaru, Sirajoni.
“Ekspos ini menjadi dasar akademik sekaligus rekomendasi strategis bagi Pemkot untuk menjaga dan meningkatkan kontribusi terhadap Bank Kalsel, bank milik daerah yang perannya sangat vital,” ujar Sirajoni, Kamis (10/07).
Baca juga: DPRD Banjarbaru Soroti Empat Bangunan Pasar yang Mangkrak
Hasil kajian IBITEK merekomendasikan agar Pemkot segera mengajukan rancangan Peraturan Daerah (Perda) kepada DPRD Banjarbaru, sebagai payung hukum atas rencana penambahan penyertaan modal tersebut.
Langkah ini dinilai penting untuk mempertahankan porsi kepemilikan saham Banjarbaru di Bank Kalsel yang saat ini berada pada angka 4,6 persen.
Jika tak ditambah, kepemilikan saham bisa terdilusi seiring meningkatnya kontribusi dari pemegang saham lain.
IBITEK juga menekankan agar penyertaan modal tetap memperhatikan kebijakan fiskal daerah dan diselaraskan dengan skala prioritas pembangunan.
Rekomendasi ideal adalah merealisasikan penyertaan pada 2026, atau alternatifnya dimulai bertahap pada 2027.
“Ini bukan hanya tentang modal, tetapi juga bentuk nyata komitmen Pemkot Banjarbaru dalam memperkuat BUMD yang menopang pembangunan ekonomi daerah,” tambah Sirajoni.
Pihaknya segera menyampaikan hasil ekspos ini kepada Wali Kota Banjarbaru, Erna Lisa Halaby, untuk dipertimbangkan dan dijadikan dasar pengambilan keputusan strategis ke depan.