INTERAKSI.CO, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan kunjungan singkat ke Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (6/4/2025) siang dalam rangka silaturahmi dan pembahasan sejumlah isu penting bersama Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Presiden Prabowo bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 14.25 WIB, menggunakan pesawat kepresidenan. Kunjungan ini dijadwalkan berlangsung singkat dan langsung kembali ke Jakarta pada malam harinya.

“Iya betul. Nanti malam akan bertemu PM Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur dan akan langsung kembali ke Jakarta malam ini juga,” kata Letnan Kolonel Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, kepada wartawan, Minggu (6/4/2025), dikutip dari Kompas.id.

Silaturahmi Lebaran Sekaligus Diskusi Diplomatik

Teddy menegaskan bahwa kunjungan ini dilakukan dalam rangka silaturahmi Lebaran, tetapi tidak menutup kemungkinan sejumlah isu strategis juga dibicarakan.

“Tentunya kalau kedua pemimpin negara sudah bertemu, pastinya akan membahas banyak hal ya,” ujar Teddy.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo sangat menghormati PM Anwar, baik secara pribadi maupun sebagai sesama pemimpin kawasan ASEAN.

“Pak Presiden Prabowo sangat menghormati PM Anwar sebagai seorang pemimpin senior di ASEAN yang mempunyai pengalaman panjang. Beliau lebih dulu menjadi perdana menteri, secara usia juga lebih senior dan beliau adalah sahabat lama Pak Presiden,” katanya.

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah RI pada 6–7 April 2025

Isu Tarif Impor AS Jadi Sorotan

Pertemuan antara Prabowo dan Anwar berlangsung di tengah meningkatnya kekhawatiran kawasan Asia Tenggara terkait kebijakan proteksionis Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang baru-baru ini menetapkan tarif impor 32 persen terhadap sejumlah produk dari Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, PM Anwar sebelumnya menyatakan telah berkomunikasi via sambungan telepon dengan sejumlah pemimpin ASEAN, termasuk Prabowo.

“Hari ini saya berkesempatan mengadakan perbincangan menerusi perbualan telefon bersama Pimpinan Negara ASEAN antaranya Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam dan Singapura, bagi mendapatkan pandangan serta menyelaraskan tindak balas bersama terkait isu tarif timbal balik Amerika Syarikat (AS),” tulis Anwar dalam unggahan Instagram resminya, Sabtu (5/4/2025).

Kebijakan tarif baru ini dinilai berpotensi menekan ekspor kawasan Asia Tenggara dan memicu eskalasi ketegangan dagang global.

Diplomasi Lebaran yang Sarat Makna Politik

Momen pertemuan di tengah perayaan Lebaran ini dipandang sebagai strategi diplomasi lunak yang menyelipkan pesan solidaritas regional di balik suasana kekeluargaan. Analis Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, Dr. Hanafi Prasetyo, menyebut langkah Prabowo sebagai “simbol kesatuan ASEAN menghadapi tekanan eksternal.”

“Silaturahmi yang disisipkan dalam konteks pembahasan serius seperti tarif dagang memperlihatkan gaya diplomasi khas Asia Tenggara: lunak, tapi solid dan terkoordinasi,” ujarnya.

Presiden Prabowo sendiri belum memberikan keterangan resmi soal isi pembicaraan dengan PM Anwar, namun pihak Istana menyatakan bahwa segala upaya diplomatik akan terus dilakukan untuk menjaga kepentingan nasional.

Author