INTERAKSI.CO, Amerika Serikat – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, ElevenLabs, menghadirkan inovasi mengagumkan sekaligus kontroversial lewat teknologi voice cloning berbasis kecerdasan buatan (AI).

Sistem ini memungkinkan pengguna mereplikasi suara manusia secara realistis—termasuk gaya bicara, intonasi, hingga ekspresi emosional seseorang, bahkan jika orang tersebut telah meninggal dunia.

Cara kerjanya cukup sederhana namun canggih. Pengguna hanya perlu mengunggah rekaman suara berdurasi hampir satu jam, yang kemudian diproses oleh model pembelajaran mesin untuk mempelajari ritme, intonasi, dan gaya bicara.

Setelah itu, pengguna tinggal mengetikkan kalimat apa pun yang ingin “diucapkan” oleh suara tersebut.

Baca juga: OPPO Find N5 Resmi Rilis di Indonesia, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia

Menariknya, proyek ini juga punya latar belakang emosional. Patricia dan Manny Oliver, orang tua dari salah satu korban penembakan massal di Sekolah Parkland, menjadi pihak di balik pengembangan teknologi ini.

Mereka menciptakannya sebagai bentuk protes dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya regulasi senjata api di Amerika Serikat.

Teknologi ini telah digunakan oleh beberapa pihak, salah satunya oleh jurnalis James Vlahos, yang menciptakan Dadbot—sebuah chatbot yang mampu menirukan suara dan respons almarhum ayahnya.

Vlahos menggunakan ElevenLabs dan ChatGPT untuk menciptakan percakapan yang terasa hidup dan personal.

Namun, kehebatan teknologi ini juga memunculkan kekhawatiran. Potensi penyalahgunaan, seperti penipuan berbasis suara atau manipulasi digital (deepfake), menjadi perhatian utama.

Terkait hal ini, pendiri ElevenLabs, Mati Staniszewski, menegaskan bahwa penggunaan suara orang yang sudah meninggal hanya diizinkan jika ahli waris atau keluarga memiliki hak dan memberikan persetujuan tertulis.

Voice cloning membuka peluang besar di dunia komunikasi digital, memorialisasi pribadi, hingga hiburan. Namun, regulasi dan etika penggunaannya harus berjalan seiring agar tidak dimanfaatkan untuk tujuan yang merugikan.

Author