INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Kepulangan jemaah haji ke Tanah Air sedang berlangsung. Kemarin, ratusan jemaah haji kloter pertama asal Banjarmasin tiba setelah menunaikan ibadah selama 40 hari di Makkah. 

Jemaah haji asal Kecamatan Banjarmasin Tengah, Yamani, membagikan ceritanya. Pria 52 tahun itu mendaftar sejak tahun 2011 dan baru mendapat giliran berangkat pada tahun ini.

“Kebetulan ini daftar tunggu terakhir untuk tahun 2011. Tahun depan itu yang nunggu tahun 2012,” kata Yamani kepada Interaksidotco, Minggu (15/6/2025).

Jemaah Haji Banjarmasin asal Banjarmasin Tengah, Yamani (52) saat diwawancarai. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Baca juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Banjarmasin Tiba di Masjid Jami Sungai Jingah

Baca juga: Bang Dhin Buka Soeratin U-13 dan Pelatihan Pelatih Lisensi D di Tanah Bumbu

Yamani mengatakan ibadah haji yang dijalaninya berlangsung cukup lancar. Petugas haji, menurutnya, menjalankan tugas dengan baik. Keberadaan dokter juga sangat dibutuhkan, mengingat banyak jemaah belum terbiasa dengan cuaca panas. Batuk, pilek, dan demam menjadi penyakit langganan.

Namun, ia menyoroti perjalanan dari Mina ke Muzdalifah yang perlu dievaluasi. “Kalau dari segi perjalanan dan pelayanan kesehatan, cukup oke lah. Cuman kemarin ada sempat trouble, bus jemaah haji tidak bisa keluar dari ribuan jemaah saat perjalanan ke Muzdalifah. Harus dievaluasi ke depannya,” jelasnya.

Akibatnya, dia dan jemaah lainnya harus berjalan kaki sejauh sekitar enam kilometer selama dua jam. Dia pun berharap ke depan perencanaan dapat lebih dimatangkan dan keberangkatan sesuai jadwal.

Hal yang sama juga dirasakan jemaah haji asal Kelurahan Banua Anyar, Mahmud Fauzi (70) dan Siti Rahmah (65), juga berbagi pengalaman. Sepasang suami istri yang juga mendaftar pada 2011 ini mengalami kejadian serupa saat menuju Muzdalifah.

“Alhamdulillah, ibadahnya lancar. Tapi sempat ada masalah saat perjalanan ke Muzdalifah. Busnya tidak bisa masuk menjemput, akhirnya berjalan kaki,” kata Siti Rahmah dan Mahmud Fauzi kepada Interaksidotco.

Jemaah Haji Banjarmasin asal Kelurahan Banua Anyar, Siti Rahmah (65) dan Mahmud Fauzi (70) saat diwawancarai. Foto: Interaksi.co/Rezaldi

Meski begitu, mereka mengapresiasi pelayanan haji tahun ini. Menurut Siti Rahmah, makanan datang tepat waktu.

“Nasi dan lauknya enak, lengkap sama kuenya. Kemarin sempat terlambat datang makanannya, diganti dengan uang 15 riyal per orang,” tuturnya.

Begitu pula dengan pelayanan kesehatan. “Kalau jemaah sakit, langsung dicek dokternya. Kemarin batuk-batuk akibat cuacanya sangat panas. Bahkan anginnya saja kalau sudah di jam 12.00 siang, panas,” tandasnya.

Editor: Puja Mandela

Author