INTERAKSI.CO, Batulicin – Politeknik Batulicin sukses menyelenggarakan pertunjukan sastra drama lokal yang mengangkat tema kekayaan budaya Indonesia pada Senin, 9 Desember 2024.
Acara yang berlangsung di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tanah Bumbu ini menampilkan karya kreatif dari tiga program studi: Teknik Manufaktur, Teknik Perkapalan, dan Teknik Pertambangan angkatan 2024.
Dengan total kehadiran 43 mahasiswa dan 23 tamu undangan yang terdiri dari dosen, tenaga pendidik, serta pihak eksternal, acara ini menjadi momentum istimewa untuk memadukan seni dan pendidikan.
Pertunjukan yang dipandu oleh Lisda Hasmianti, dosen Politeknik Batulicin, menghadirkan dua drama dengan pesan moral yang kuat: Malin Kundang dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.
Dalam sambutannya, Lisda menyoroti pentingnya kerja sama di antara mahasiswa, sembari menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini akan menjadi kenangan indah bagi semua pihak yang terlibat.
“Mahasiswa saling mendukung satu sama lain, mewujudkan pepatah ‘masuk bersama, keluar bersama.’ Penampilan kelompok 1 dan 2 sangat memukau dan penuh makna, menjadikan acara ini pengalaman yang tak terlupakan,” ujar Lisda.
Yahya, salah satu tamu undangan, memberikan apresiasi tinggi terhadap acara ini.
“Sebagai tamu, saya sangat terhibur karena ceritanya mengangkat kekayaan lokal Indonesia. Semoga event seperti ini terus diadakan untuk mengembangkan bakat mahasiswa Politeknik Batulicin.”
Acara ini juga menunjukkan bagaimana dua kisah legendaris Indonesia dapat memberikan pelajaran hidup yang mendalam. Malin Kundang mengajarkan tentang pentingnya menghormati orang tua, sementara Tenggelamnya Kapal Van der Wijck mengisahkan perjuangan hidup di laut dan tragisnya kehilangan.
Langkah yang diambil Politeknik Batulicin ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya dapat berjalan beriringan dengan pendidikan teknik, membuka wawasan mahasiswa terhadap luasnya prospek keahlian di bidang budaya.