INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Usai mengikuti rangkaian Retreat Kepala Daerah di Magelang, Muhammad Yamin HR, memulai tugas resminya sebagai Wali Kota Banjarmasin dengan menjadi pembina Apel Pagi ASN di Halaman Balai Kota Banjarmasin pada Senin (3/3/2025).
Dalam arahannya, Yamin menegaskan krisis sampah harus segera ditangani. Ia menyebut persoalan ini sebagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama, baik oleh masyarakat maupun perangkat daerah terkait.
“Saya ingin kita semua sadar bahwa kondisi kita saat ini darurat sampah. Jangan hanya menyalahkan masyarakat, kita di pemerintahan harus memberi contoh dulu. ASN harus disiplin dalam memilah dan mengelola sampah,” ujar Yamin dalam arahannya.

Saat ini, Kota Banjarmasin masih menghadapi masalah serius dengan tumpukan sampah yang belum tertangani secara maksimal. Permasalahan ini menjadi keluhan utama warga. Selain penumpukan di sejumlah titik, keterbatasan armada pengangkut sampah juga menjadi perhatian. Kurangnya kesadaran masyarakat turut memperburuk situasi yang ada.
Atas kondisi tersebut, Yamin menekankan bahwa upaya penyelesaian harus dimulai dari internal pemerintahan. “Kita ini pelayan masyarakat. Kalau kita sendiri tidak bisa menjaga kebersihan, bagaimana bisa meminta warga untuk ikut serta,” jelasnya.
Baca juga: Sambutan Perdana Sebagai Bupati, Andi Rudi: Pejabat adalah Pelayan Masyarakat
Lebih lanjut, Yamin mengungkapkan sebelum dirinya resmi bertugas, ia telah mempercayakan penanganan sampah kepada Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda beberapa waktu lalu.
“Saya melihat ada perubahan, tapi belum maksimal. Makanya, kita harus lebih serius lagi,” ungkapnya.
Pemimpin baru di Kota Seribu Sungai ini berharap masyarakat turut berperan dalam mengatasi krisis sampah ini.
“Ini bukan hanya tugas pemerintah. Saya mohon doa dan dukungan masyarakat. Kalau kita bersama-sama, saya yakin Banjarmasin bisa kembali jadi kota yang bungas,” sambungnya.
Sebagai simbol awal perubahan, Yamin dan Ananda melakukan aksi nyata dengan menanam bibit pohon jeruk dan lengkeng di halaman belakang Balai Kota. Aksi ini, kata dia, menjadi pengingat bahwa perubahan harus dimulai dari langkah kecil dan dilakukan secara berkelanjutan.