INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Harga Bitcoin dan aset kripto lainnya mengalami pelemahan setelah pasar merespons negatif perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump.

Perintah yang telah lama dinantikan ini bertujuan menciptakan cadangan strategis aset digital, namun detailnya tidak memenuhi ekspektasi industri.

Menurut Bloomberg, Jumat (7/3/2025), harga Bitcoin sempat anjlok 5,7% sebelum akhirnya memangkas kerugiannya menjadi US$86.946, atau turun 3,2%.

Sementara itu, empat aset digital lain yang sebelumnya mendapat sorotan Trump—Ether, XRP, Cardano, dan Solana—turun sedikitnya 3%.

Baca juga: Harga Bitcoin Jatuh! Apakah Saatnya Jual atau Beli?

Cadangan Bitcoin Tanpa Anggaran Baru

Perintah eksekutif yang dibagikan oleh Kepala Kripto Gedung Putih, David Sacks, menyatakan bahwa pemerintah AS tidak akan menggunakan dana pembayar pajak untuk membeli Bitcoin tambahan.

Sebaliknya, cadangan strategis ini akan diisi dengan Bitcoin yang sudah dimiliki oleh pemerintah federal, yang sebagian besar berasal dari penyitaan kasus perdata dan pidana. Jika pemerintah ingin menambah kepemilikan Bitcoin, strategi yang digunakan harus netral terhadap anggaran dan tidak membebani pajak warga.

Selain itu, perintah ini juga menegaskan bahwa Bitcoin dalam cadangan tidak akan dijual oleh pemerintah. Namun, aturan berbeda diterapkan pada aset kripto selain Bitcoin, di mana Departemen Keuangan memiliki wewenang untuk menjualnya jika diperlukan.

Pasar Bereaksi Negatif

Stefan von Haenisch, Direktur Perdagangan Bebas Bitgo Inc. di Asia Pasifik, mengatakan bahwa pasar kecewa dengan kebijakan ini. Sebelumnya, banyak investor membeli Bitcoin dengan ekspektasi bahwa pemerintah akan melakukan pembelian besar-besaran. Namun, dengan tidak adanya rencana pembelian baru, sentimen pasar pun berubah.

Selain itu, investor sudah lebih dulu diselimuti ketidakpastian sejak Februari akibat berbagai faktor, seperti tarif baru, kasus peretasan kripto senilai US$1,5 miliar, dan arus keluar dari ETF aset digital.

Ditambah lagi, pernyataan Trump di Truth Social tentang memasukkan Solana (SOL), Cardano (ADA), dan XRP ke dalam rencana pemerintah sempat memicu reli harga yang cepat, tetapi tidak bertahan lama.

Janji Kampanye dan Kenyataan

Selama kampanye, Trump berjanji menciptakan cadangan Bitcoin strategis dan mendukung industri kripto. Ia juga berjanji akan memecat Gary Gensler dari jabatannya sebagai Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Komitmen ini sempat mendongkrak harga aset digital menjelang pelantikannya.

Namun, implementasi kebijakan nyatanya tidak sejalan dengan ekspektasi pasar. Para pendukung Bitcoin bahkan kecewa dengan keputusan Trump yang memberikan tempat bagi token lain seperti Solana dan Cardano dalam rencana pemerintah.

Di tengah gejolak ini, para eksekutif industri kripto, termasuk perwakilan dari Coinbase Global Inc. dan Robinhood Markets Inc., dijadwalkan bertemu dengan Trump di Gedung Putih. Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan kripto pemerintah AS.

Perintah eksekutif ini memang menjadi langkah simbolis pertama dalam mengakui Bitcoin sebagai aset cadangan pemerintah AS. Namun, tanpa adanya strategi pembelian tambahan, pasar tampaknya tidak mendapatkan kepastian yang mereka harapkan.

Dengan kondisi ini, pelaku industri kripto masih harus menunggu kebijakan lanjutan yang lebih konkret dari pemerintahan Trump.

Author