INTERAKSI.CO, Jakarta – Iran kembali meluncurkan rudal balistik hipersonik Fattah-1 ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan udara yang dilakukan Israel terhadap beberapa kawasan strategis di Tehran, termasuk Piroozi, Sabalan, dan Sayyad, pada Rabu dini hari (18/6/2025).

Serangan ini merupakan bagian dari Operasi Honest Promise III, yang diklaim oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) sebagai respon langsung atas agresi militer Israel sebelumnya, khususnya yang terjadi pada Jumat (13/6/2025).

“Gelombang kesebelas dari Operasi Honest Promise III yang membanggakan dengan menggunakan rudal Fattah-1 telah dilaksanakan,” demikian pernyataan resmi IRGC dalam siaran televisi pemerintah.

Baca juga: Pesawat Air India Jatuh di Ahmedabad, Hanya Satu Penumpang Selamat dari 242 Orang

Rudal Fattah-1 bukan senjata biasa. Misil ini mampu melaju lima kali lebih cepat dari kecepatan suara dan dapat bermanuver di udara, menjadikannya sangat sulit untuk dideteksi maupun dicegat oleh sistem pertahanan musuh.

Keunggulan ini menjadikan Fattah-1 sebagai salah satu aset strategis dalam sistem pertahanan Iran.

Pemerintah Iran secara tegas memperingatkan warga Tel Aviv untuk bersiap menghadapi kemungkinan datangnya rudal hipersonik tersebut.

Dalam serangan terbaru ini, Iran memfokuskan serangan ke tiga target utama di wilayah Israel:

  1. Pusat komando militer dan intelijen di Tel Aviv.

  2. Kilang minyak strategis di Haifa.

  3. Fasilitas produksi sistem pertahanan udara Rafael Advanced Defense Systems, yang memproduksi Iron Dome milik Israel.

Serangan ini juga menyusul pernyataan keras dari mantan Presiden AS, Donald Trump, yang mendesak Iran untuk menyerah tanpa syarat dalam konflik yang sedang berlangsung. Namun, seruan itu tak menggoyahkan posisi Republik Islam tersebut.

Author