INTERAKSI.CO, Batulicin – Bappeda Litbang Kabupaten Tanah Bumbu menggelar Rapat Sinkronisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk membahas strategi penanganan stunting khusus desa-desa di Bumi Bersujud.

Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bappeda Litbang ini dihadiri oleh perwakilan dari dinas-dinas terkait, belum lama tadi.

Dalam rapat, Fungsional Perencana Ahli Pertama dari Bappeda, Arwin Hartono, menekankan pentingnya alokasi minimal dua persen dari APBDes untuk penanganan stunting.

“Alokasi ini harus digunakan secara tepat untuk intervensi yang spesifik, terutama untuk kelompok sasaran 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” kata Arwin.

Baca juga: Angka Penderita Stunting di Tanah Bumbu Turun!

Baca juga: Paku Berhamburan di Bypass Banjarbaru – Batulicin, Modus Kejahatan?

Arwin menegaskan bahwa kelompok 1000 HPK yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-23 bulan, menjadi prioritas dalam upaya pencegahan stunting.

“Kita harus memfokuskan upaya pada pencegahan sejak dini. Kegiatan intervensi spesifik harus diarahkan pada kelompok ini,” tambahnya.

Intervensi spesifik yang dibahas mencakup pemberian makanan tambahan bagi balita yang mengalami masalah gizi. Seperti gizi kurang, gizi buruk, berat badan rendah, serta balita yang sudah stunting.

Selain itu, penyuluhan dan pemberian makanan tambahan di posyandu untuk ibu hamil dan menyusui juga menjadi bagian penting.

“Intervensi ini harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan agar angka stunting di Tanah Bumbu dapat terus menurun,” ujar Arwin.

Dengan adanya rapat ini, diharapkan setiap desa dapat memaksimalkan penggunaan anggaran dua persen dari APBDes untuk mendukung program penanganan stunting.

“Semoga langkah ini dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan bebas dari masalah gizi buruk,” pungkasnya.

Rapat sinkronisasi APBDes terkait penanganan stunting. Foto-Istimewa

Author