INTERAKSI.CO, Banjarmasin – Suara sirene memecah keheningan di halaman Balai Kota Banjarmasin saat petugas dan relawan pemadam kebakaran melakukan simulasi penyelamatan.
Simulasi tersebut menjadi bagian dari Apel Kesiapsiagaan Nasional Damkar dan Penyelamatan tingkat Kota Banjarmasin, dalam rangka HUT ke-106 Damkar Nasional.
Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin HR, bertindak sebagai inspektur upacara, mengapresiasi semangat juang para petugas dan relawan.
“Para pemadam kebakaran adalah orang-orang yang pantang menyerah sebelum api padam. Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi bentuk pengabdian,” ujar Yamin dalam sambutannya, Sabtu (24/5/2025).

Baca juga: Delapan Rumah di Jalan Aes Nasution Banjarmasin Ludes Terbakar
Baca juga: Forda Kalsel VII Resmi Dibuka: Ajang Seleksi Atlet Kalsel Menuju Fornas VIII
Banjarmasin dikenal sebagai salah satu kota dengan intensitas laporan kebakaran dan penyelamatan tertinggi di Kalimantan Selatan, terutama di kawasan padat penduduk.
Karena itu, Yamin menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petugas, dan masyarakat.
“Kesiapsiagaan bukan cuma soal alat dan kendaraan, tapi soal kebersamaan dan komitmen. Kami sangat mengapresiasi relawan-relawan kita yang dengan ikhlas terjun ke lokasi tanpa pamrih,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum refleksi dan evaluasi. Pemkot Banjarmasin, lanjutnya, akan terus mendorong peningkatan kapasitas relawan, termasuk melalui pelatihan dan sertifikasi.
“Kita ingin seluruh anggota Damkar dan relawan tidak hanya siap secara fisik, tapi juga memiliki keterampilan yang diakui. Tugas mereka tidak ringan, mereka menyelamatkan nyawa,” tegas Yamin.
Pemimpin Kota Seribu Sungai itu juga menyoroti perlunya modernisasi peralatan dan penambahan personel, mengingat tantangan penyelamatan kini makin kompleks, dari evakuasi hewan hingga banjir dan bencana alam.
Namun upaya ini, kata Yamin, tak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Ia menyerukan partisipasi aktif masyarakat, termasuk edukasi keselamatan kebakaran di rumah dan tempat kerja.
“Banyak laporan masuk bukan hanya soal kebakaran, tapi juga penyelamatan. Artinya masyarakat percaya dengan Damkar kita. Kepercayaan ini harus dijaga dan ditumbuhkan,” katanya.
Saat ini, Disdamkarmat Banjarmasin tengah menyiapkan sistem koordinasi terpadu berbasis aplikasi pelaporan cepat. Pemerintah juga membuka kolaborasi dengan komunitas relawan di tingkat RT dan kelurahan.